Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mereka sepakat bahwa ini merupakan salah satu upaya menjaga mata rantai ekosistem bulutangkis Tanah Air.
Sebab, atlet segudang prestasi bukan lahir dengan cara instan, namun melewati perjuangan dan perjalanan panjang.
Yang dimulai dari pembinaan sejak usia belia.
Baca Juga: Sembuh dari Cedera, Fadillah Arbi Aditama Kembali Mentas di FIM JuniorGP Jerez
“Ini sebagai bentuk kontribusi kami untuk bulutangkis Indonesia," ujar Liliyana.
"Dengan pengalaman dan insting yang kami punya semoga bisa bermanfaat."
"Yang paling penting untuk regenerasi bulu tangkis agar terus berlanjut dan jangan sampai terputus."
"Terutama medali Olimpiade itu tren positifnya harus terjaga."
"Nah itu kan dimulai dari perekrutan seperti ini, sampai lanjut ke Sirnas, bergabung pelatnas, baru kans sebagai juara dunia."
"Kita yang bertugas untuk jeli melihat calon-calon juara berikutnya.”
“Iya, jika sebelumnya kami sebagai atlet memberi sumbangsih untuk Indonesia dengan cara memberi medali, sekarang adalah terlibat untuk proses mencetak atlet yang menjadi calon juara dunia," kata Tantowi menambahkan.
"Yang terpenting harus dimiliki peserta sudah pasti teknik, tapi tak kalah krusial juga motivasi dan daya juang."
"Fight itu harus dari diri sendiri."
"Kami senang di 2024 ini banyak menemukan jiwa petarung yang kita butuhkan,” tutup pria yang akrab disapa Owi itu.
Diikuti oleh 1.966 peserta yang berasal dari Pulau Sumatera sampai Papua, Audisi Umum PB Djarum 2024 bergulir mulai 10 hingga 14 September di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.