Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya pikir itu bukan laga yang indah untuk disaksikan, tadi ada sedikit pertarungan, anda tahu ada strategi berbeda dari kedua tim yang sama-sama ingin menang."
"Jadi, kami berbicara soal rencana permainan. Kami berbicara sedikit pada istirahat babak pertama, karena kami tahu bagaimana Persita bermain, tetapi mereka melakukan perubahan."
"Dan akhirnya, kami harus melakukan perubahan taktik, yang terpenting kami meraih kemenangan dan clean sheet."
"Seluruh pemain melakukan tugasnya dengan baik, ada Randy May juga yang baru masuk di babak kedua, karena pada akhir pertandingan, Persita bermain dengan tiga penyerang, sehingga mereka punya pemain ekstra, 3 lawan 3 di kotak penalti, jadi kami menempuh strategi berbeda," ujarnya.
Paul Munster mengaku masih belum puas atas tiga poin tersebut.
Pasalnya, ada sedikit masalah yang dialami Persebaya selama laga, salah satunya kram pemain.
Meski begitu, juru taktik asal Irlandia Utara puas dengan tiga poin dan clean sheet.
Eks pelatih Vanuatu tersebut langsung fokus untuk laga berikutnya lawan Persis Solo yang berjarak hanya empat hari dari laga lawan Persita.
"Tentu saja tadi sedikit berat, anda tahu tadi banyak pemain yang kram seperti tadi, tetapi pada pertarungan malam ini yang penting dan mentalitas kami adalah menang dan clean sheet," ujar Munster.
"Jadi, kami punya modal ke laga selanjutnya, tetapi kami hanya memiliki waktu 4 hari dan 4 hari adalah waktu yang sangat cepat untuk pemulihan diri."