Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seperti tertampar, pelatih Kosta Runjaic langsung menerapkan beberapa pergantian pemain di kubu Udinese setelah jeda.
Hasilnya terbukti gacor.
Empat menit babak kedua berjalan, I Zebrette mengubah kedudukan jadi 1-2 melalui gol sundulan bomber raksasa berpostur dua meter, Lorenzo Lucca.
Baca Juga: Klubnya Jay Idzes Terpuruk di Dasar Klasemen Liga Italia, Pelatih Venezia Masih Selamat
Skor menjadi imbang 2-2 ketika terjangan kaki Florian Thauvin membelokkan umpan tandukan Keinan Davis untuk masuk ke gawang Parma.
Setelah keunggulannya lepas, Gialloblu mengalami petaka tambahan dengan kartu merah pemain mereka, Mandela Keita (73').
Kondisi surplus pemain dimanfaatkan benar oleh Udinese.
Gol kedua Thauvin tak lama setelah momen pengusiran Keita melengkapi comeback hebat Udinese hingga mampu membalikkan keadaan.
Sang Zebra Kecil menutup laga dengan kemenangan 3-2 dan berlari kencang ke puncak klasemen.
1 - Udinese are alone at the 1st place in the standing at the end of a Serie A MD for the first time since the 7th match of 2011/12 season: 15 points in that case. Soloist.#ParmaUdinese #SerieA pic.twitter.com/WwCxbrV0pl
— OptaPaolo (@OptaPaolo) September 16, 2024
Udinese secara hebat mengumpulkan 10 poin dari 4 partai.