Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Enam poin beruntun dicetak Ginting untuk memimpin 15-8. Beberapa poin didapat dari pukulan ke arah baseline yang gagal dibaca dengan cermat oleh Chico.
Kendati lagi-lagi hilang fokus hingga hampir dikejar di 15-13 dan 18-17, Ginting dapat menjaga keunggulan hingga akhir laga.
Adu netting yang berhasil dimenangi memastikan kemenangan Ginting atas rekan kompatriotnya tersebut.
Di babak kedua turnamen BWF World Tour Super 1000 ini, Ginting akan mengalami laga sulit karena menantang unggulan pertama sekaligus jagoan tuan rumah, Shi Yu Qi.
Rekor pertemuan tidak mendukung Ginting karena dia telah kalah 9 kali dan baru menang 2 kali atas rivalnya sejak junior tersebut.
Dalam bentrokan terakhir di final Thomas Cup 2024 yang juga berlangsung di Negeri Tirai Bambu, Ginting dibuat tak berdaya hingga kalah telak 21-17, 21-6.
Situasi Ginting memang sedang tidak menguntungkan. Terlempar dari peringkat 8 besar dunia, dia harus tampil dengan status non-unggulan.
Meski begitu, trofi terakhir dan satu-satunya Ginting di China Open justru terjadi saat dia tampil sebagai underdog dan mengalahkan para jagoan pada 2018.
Kala itu di babak kedua Ginting juga melawan unggulan pertama yakni Viktor Axelsen (Denmark) dan menang dengan skor 21-18, 21-17. Akankah?