Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan rekan senegara, Chico Aura Dwi Wardoyo, pada babak pertama China Open 2024.
Anthony Sinisuka Ginting mengatasi perlawanan Chico Aura Dwi Wardoyo dalam pertandingan di Changzhou Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Selasa (17/9/2024),
Laga yang berlangsung cukup alot ini selesai dengan skor 21-18, 21-17.
Pertandingan dimulai dengan tempo lambat.
Ginting dan Chico yang notabene adalah partner latihan di Pelatnas PBSI saling berusaha untuk membaca permainan.
Ginting mencoba bermain satu-satu. Juara China Open satu kali tersebut mengatur serangannya dengan perlahan.
Akan tetapi, strategi ini malah berbahaya karena Chico dapat memotong dengan menyerang lebih dahulu. Dalam adu pukulan, Chico yang lebih muda lebih agresif.
Keunggulan pun lebih dahulu didapatkan Chico dari 3-0, disamakan Ginting di 3-3, lalu memimpin hingga jarak empat angka di 7-3, 8-4, dan 9-5.
Ginting bereaksi dengan bermain lebih agresif. Tekanannya membuat Chico keteteran hingga skor akhirnya disamakan di 10-10.
Permainan cepat dan lincah ala Ginting makin keluar karena inisiatif untuk mengatur permainan. Pemain asal Cimahi ini berbalik unggul di 13-11.
Namun, Chico tak tinggal diam. Dia kembali mengimbangi permainan Ginting. Permainan atlet asal Jayapura itu justru lebih solid sehingga unggul lagi di 16-15.
Malang, eror malah dilakukan Chico di momen-momen krusial. Servis flick yang mendarat terlalu jauh darinya memberi Ginting keunggulan cuma-cuma di 19-18.
Ginting tak menyia-nyiakannya dengan smes yang menghasilkan game point di 20-18. Kesalahan lain dari Chico dengan pengembalian yang tidak sampai menutup gim pertama.
Pertandingan berada di bawah kendali Ginting pada gim kedua.
Dengan cepat pemenang medali perunggu Olimpiade tersebut menciptakan keunggulan hingga 3-0 dan bertambah menjadi empat angka di 6-2.
Hanya kesalahan sendiri dari Ginting yang memberi angin kepada Chico.
Chico bukannya tanpa perlawanan. Walau lebih sering mengikuti pola bola Ginting dalam reli, dia beberapa kali dapat menyergap dengan adu pukulan bertempo cepat di area depan.
Pengembalian tiba-tiba dari Chico membuat Ginting kaget hingga hanya bisa mengembalikan bola yang mendarat di belakang garis.
Kedudukan kembali ketat di 8-7 dan 9-8. Ketika laga terlihat bakal kembali berlangsung dengan sengit, Ginting mengeluarkan dominasinya lagi.
Enam poin beruntun dicetak Ginting untuk memimpin 15-8. Beberapa poin didapat dari pukulan ke arah baseline yang gagal dibaca dengan cermat oleh Chico.
Kendati lagi-lagi hilang fokus hingga hampir dikejar di 15-13 dan 18-17, Ginting dapat menjaga keunggulan hingga akhir laga.
Adu netting yang berhasil dimenangi memastikan kemenangan Ginting atas rekan kompatriotnya tersebut.
Di babak kedua turnamen BWF World Tour Super 1000 ini, Ginting akan mengalami laga sulit karena menantang unggulan pertama sekaligus jagoan tuan rumah, Shi Yu Qi.
Rekor pertemuan tidak mendukung Ginting karena dia telah kalah 9 kali dan baru menang 2 kali atas rivalnya sejak junior tersebut.
Dalam bentrokan terakhir di final Thomas Cup 2024 yang juga berlangsung di Negeri Tirai Bambu, Ginting dibuat tak berdaya hingga kalah telak 21-17, 21-6.
Situasi Ginting memang sedang tidak menguntungkan. Terlempar dari peringkat 8 besar dunia, dia harus tampil dengan status non-unggulan.
Meski begitu, trofi terakhir dan satu-satunya Ginting di China Open justru terjadi saat dia tampil sebagai underdog dan mengalahkan para jagoan pada 2018.
Kala itu di babak kedua Ginting juga melawan unggulan pertama yakni Viktor Axelsen (Denmark) dan menang dengan skor 21-18, 21-17. Akankah?