Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Saat Quartararo dkk Putar Otak karena Krisis di MotoGP, Bos Yamaha di Jepang Hampir Terbunuh Setelah Diduga Lakukan KDRT

By Ardhianto Wahyu - Selasa, 17 September 2024 | 15:04 WIB
Legenda MotoGP, Valentino Rossi, berjabat tangan dengan Presiden Yamaha Motor, Yoshihiro Hidaka. Rossi secara resmi diumumkan sebagai duta merek Yamaha di Sirkuit Jerez, Spanyol, 30 April 2023. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BOLASPORT.COM - Ketika tim balap Yamaha di Eropa berjuang karena krisis di MotoGP, situasi yang mencekam terjadi di markas besar pabrikan garpu tala di Iwata, Jepang.

Jagat otomotif geger setelah CEO Yamaha Motor, Yoshihiro Hidaka, dilaporkan diserang oleh anak kandungnya sendiri.

Melansir The Japan Times, Hidaka, berusia 61 tahun, menderita luka tebas di lengan kanannya akibat diserang dengan pisau dapur oleh putrinya, Hana (33 tahun).

Kejadiannya berlangsung pada Senin (16/9/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Kepolisian prefektur Shizouka mengamankan Hana Hidaka atas dugaan percobaan pembunuhan. Yoshihiro sendiri dilaporkan mengalami luka ringan.

Meski demikian, panggilan darurat justru diterima pihak berwenang dari Hana yang mengaku menjadi korban pemukulan oleh sang ayah.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di kediaman Hidaka telah menarik perhatian pihak kepolisian karena laporan serupa oleh Hana sehari sebelumnya sekitar pukul 17.30.

Polisi telah tiba di lokasi pada saat itu meski masalah tampaknya tidak terselesaikan.

Pihak Yamaha Motor mengatakan tidak akan memberi komentar karena memberi ruang privat kepada keluarga Hidaka dan proses penyelidikan.

Baca Juga: Walau Segera Pensiun dari Urusan Paddock, Mantan Bos Valentino Rossi Tegaskan Masih Akan Terus Awasi Yamaha

Hidaka menjabat sebagai CEO Yamaha Motor sejak 2018.

Yamaha Motor turut membawahi aktivitas balap Yamaha di berbagai ajang dengan fokus utama adalah MotoGP.

Di bawah kepemimpinan Hidaka, Yamaha merebut gelar juara dunia MotoGP melalui lesatan Fabio Quartararo pada musm 2021.

Meski begitu, Yamaha turun kasta dari tim juara menjadi penggembira setelah gagal mengimbangi progres cepat pabrikan-pabrikan Eropa dalam pengembangan aerodinamika.

Sejak tahun lalu Yamaha tidak dapat bersaing dalam perburuan gelar juara dengan kemenangan Quartararo di GP Jerman pada Juni 2022 menjadi kesuksesan terakhir mereka.

Kelemahan dalam aspek mesin juga menjadi perhatian karena Yamaha menjadi satu-satunya pabrikan yang memakai konfigurasi inline four.

Keunggulan mesin inline four dalam bermanuver disaingi pabrikan bermesin V4 seperti Ducati yang bertenaga dan kini dibantu dengan aerodinamika.

Dikutip dari Motorsport, Yamaha mengembangkan mesin V4 dengan prototipe dari versi motor 1000cc di MotoGP akan diuji coba sebelum perubahan kubikasi menjadi 850cc pada 2027.

Yamaha juga berbenah dengan aspek yang tak kalah krusial yakni menggaet tim satelit demi mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari balapan.

Pramac dibajak dari Ducati dengan kesepakatan panjang hingga tujuh tahun dengan line-up rider berpengalaman yang memuat Miguel Oliveira dan Jack Miller sedang disusun.

Yamaha juga berbelanja di bursa insinyur balapan dengan merekrut perancang mesin F1, Luca Marmorini, hingga eks insinyur Ducati, Massimo Bartolini, yang diberi jabatan Direktur Teknis.

Baca Juga: 6 Tahun Setelah Disentil Valentino Rossi lalu Didesak Fabio Quartararo, Yamaha Akhirnya Kembangkan Mesin V4

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P