Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Jadi, kami harus bisa adaptasi dengan sehingga live streaming jadi kewajiban. Tanpa ada live streaming, konsumen yang ada di Jawa atau Sumatera mereka tidak bisa melihat kami sehingga tidak bisa menonton."
"Dari situ mereka punya hero. Misalnya sekarang Fahmi Basam (pembalap Sulawesi) mereka punya fans di Jawa, yang di Jawa bisa menonton aksi Fahmi."
"Begitupun juga sama. Misalnya ada Yamaha Cup Race di Medan, ada yang ikut di Jawa juga bisa menyaksikan. Dengan live streaming saya pikir sudah waktunya setiap kejuaraan harus ada live streaming."
"Memudahkan tim-tim lain untuk memantau, biasanya level kejuaraan secara komersil dilihat dari live streaming. Balapan dimana, balapan Yamaha Cup Race. Ada live streamingnya tidak? "
"Pasti mereka akan mencari itu karena dari live streaming akan banyak yang bisa dilihat. Mulai dari pembalapnya sendiri, dramanya, fightingnya, ekosistemnya akan banyak bermanfaa sebagai dampak positif terhadap kemajuan balap."
Setelah sempat vakum selama 4 tahun akibat pandemi Covid-19, Wahyu menceritakan bahwa persiapan seri pertama di Pangkep dilakukan selama 5 bulan.
"Bingkai kami bahwa dulu pernah sukses disini. Jadi sengaja kami ubah, adaptasi dengan kondisi beberapa teman disini. Tetapi, titik publikasi yang kami buat seperti kopi darat lalu tour dengan dealer utama," tutur Wahyu.
"Akhirnya kami mendapat publikasi dan paparan yang maksimal."