Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jika melihat hasil simulasi lombanya pada sesi latihan yang kondisinya mirip, Bagnaia seharusnya sudah bisa menekan waktu lap ke 1 menit 30 detik setelah tujuh putaran.
Baru bisa melesat di pertengahan lomba tentunya merepotkan. Namun, Bagnaia menolak jika dianggap terjatuh karena memacu kuda besinya habis-habisan.
"Saya tadi benar-benar tampil menekan tetapi saya sangat berhati-hati dengan pengereman," ungkap Bagnaia.
"Itu karena sejak awal saya tahu bahwa saya banyak mengalami ban depan yang terkunci."
"Jadi saya tampil cukup tenang, saya tidak terlalu menekan dalam pengereman karena tahu itu bisa menimbulkan masalah."
"Dan saya kehilangan grip ban depan di lintasan lurus."
"Jadi segalanya cukup aneh hari ini, tapi apa yang terjadi biarlah terjadi, berikutnya kami akan lebih siap," tandasnya.
Hasil gagal finis membuat selisih poin Bagnaia dengan Martin di puncak klasemen MotoGP 2024 melebar lagi dari 4 poin menjadi 24 poin.
Ini juga menjadi ketiga kalinya Bagnaia gagal finis dalam balapan utama dan juga kedua kalinya dalam tiga seri terakhir.
Kesalahan pantang dilakukan lagi tentunya.
Meski begitu, Bagnaia percaya diri dengan kemampuannya untuk bangkit setelah mendapatkan hasil buruk yang sudah berkali-kali terjadi.
Misi penebusannya lebih terbantu karena ada pergantian suasana setelah dua seri beruntun di sirkuit yang sama.
"Ya, tentunya lebih bagus untuk tampil di trek lain," ucap Bagnaia menatap seri balap MotoGP Indonesia pada akhir pekan depan.
"Kami harus memulai kembali dari nol dan saya cukup bagus dalam melakukan itu. Kami akan coba lagi di Indonesia."