Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, tidak habis pikir dengan kejadian aneh yang menimpanya dalam balapan seri ke-14 MotoGP Emilia Romagna 2024.
Francesco Bagnaia mengalami salah satu hari di luar nalar saat tampil dalam balapan MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, Minggu (22/9/2024).
Datang sebagai pembalap paling panas sepanjang akhir pekan ini, Bagnaia dikejutkan ketika tiba-tiba performa kuat yang diharapkan tidak datang.
Setelah empat lap dapat memimpin balapan, Bagnaia tidak dapat mempertajam waktu lap untuk menahan tekanan rival utama yaitu Jorge Martin (Prima Pramac).
Jangankan melawan, Bagnaia malah makin tertinggal karena ritme yang stagnan sementara lawan-lawannya meningkat.
Bagnaia harus rela turun satu posisi lagi karena disusul rekan setim, Enea Bastianini.
Peluangnya pun terlihat sudah habis ketika terpaut hampir 3 detik dari Bastianini—dengan Martin lebih jauh lagi—pada lap ke-11.
Akan tetapi, saat balapan selama 27 lap itu berlangsung setengah jalan, tiba-tiba Bagnaia dapat melesat dengan ritme di atas musuh-musuhnya.
Dua kali Bagnaia melaju dengan waktu lap di bawah 1 menit 31 detik (1:30,939 lalu 1:30,877) untuk mencetak rekor yang baru dalam balapan MotoGP di Misano.
Tidak ada pembalap lain yang melakukan hal serupa. Martin pun tidak meski dapat mencapainya dalam sesi latihan pada hari Jumat selumbari.
Bagnaia terus mendekat dengan grup Martin-Bastianini.
Semula hampir 3 detik, jaraknya dipangkas menjadi kurang dari 2 detik. Apes, di sisa tujuh lap, Bagnaia mendadak terjatuh dan gagal finis.
Saat berbicara kepada TNT Sports, Bagnaia mengaku bingung karena baru kali ini dia mengalami kejadian seperti ini.
"Tercepat dengan ban medium di sesi Jumat siang (practice/latihan), tercepat setelah 15 lap di balapan," ucap Bagnaia menjelaskan situasinya.
"Dan tadi saya memerlukan 15 lap untuk membuat ban belakangnya bekerja."
"Ini adalah kejadian pertama, tidak pernah terjadi dengan saya sebelumnya, juga dengan pembalap lainnya."
"Jadi, baru kali ini terjadi, tapi kami akan siap ke depannya."
Dalam balapan, manajemen ban memang krusial karena ban tidak bisa langsung digeber dan juga perlu memperhatikan keausannya.
Makin keras komponnya, makin lama suhu optimal untuk dicapai tetapi sebagai gantinya usia ban akan lebih awet.
Jika melihat hasil simulasi lombanya pada sesi latihan yang kondisinya mirip, Bagnaia seharusnya sudah bisa menekan waktu lap ke 1 menit 30 detik setelah tujuh putaran.
Baru bisa melesat di pertengahan lomba tentunya merepotkan. Namun, Bagnaia menolak jika dianggap terjatuh karena memacu kuda besinya habis-habisan.
"Saya tadi benar-benar tampil menekan tetapi saya sangat berhati-hati dengan pengereman," ungkap Bagnaia.
"Itu karena sejak awal saya tahu bahwa saya banyak mengalami ban depan yang terkunci."
"Jadi saya tampil cukup tenang, saya tidak terlalu menekan dalam pengereman karena tahu itu bisa menimbulkan masalah."
"Dan saya kehilangan grip ban depan di lintasan lurus."
"Jadi segalanya cukup aneh hari ini, tapi apa yang terjadi biarlah terjadi, berikutnya kami akan lebih siap," tandasnya.
Hasil gagal finis membuat selisih poin Bagnaia dengan Martin di puncak klasemen MotoGP 2024 melebar lagi dari 4 poin menjadi 24 poin.
Ini juga menjadi ketiga kalinya Bagnaia gagal finis dalam balapan utama dan juga kedua kalinya dalam tiga seri terakhir.
Kesalahan pantang dilakukan lagi tentunya.
Meski begitu, Bagnaia percaya diri dengan kemampuannya untuk bangkit setelah mendapatkan hasil buruk yang sudah berkali-kali terjadi.
Misi penebusannya lebih terbantu karena ada pergantian suasana setelah dua seri beruntun di sirkuit yang sama.
"Ya, tentunya lebih bagus untuk tampil di trek lain," ucap Bagnaia menatap seri balap MotoGP Indonesia pada akhir pekan depan.
"Kami harus memulai kembali dari nol dan saya cukup bagus dalam melakukan itu. Kami akan coba lagi di Indonesia."