Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer tim Ducati Corse, Davide Tardozzi, mengulas insiden kontroversial yang terjadi pada balapan seri ke-14 MotoGP Emilia Romagna.
Davide Tardozzi mengungkapkan pendapatnya soal kontak yang terjadi antara Enea Bastianini dan Jorge Martin di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, Minggu (23/9/2024).
Bastianini melakukan manuver yang agresif tatkala menyalip Martin pada lap terakhir.
Pembalap tuan rumah mendorong keluar sang pemimpin klasemen sampai harus keluar dari lintasan.
Manuver yang dilakukan Bastianini menang tidak sempurna.
Pasalnya, Bastianini juga ikut melebar ketika memaksa menyalip pada belokan ke kanan yaitu Tikungan 4.
Keduanya juga sempat bersitegang setelah insiden tersebut sebelum akhirnya bersalaman saat sudah tiba di parc ferme.
Tardozzi mengatakan, Bastianini dan Martin sudah saling menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dari sudut pandang masing-masing.
Pria yang terkenal karena selebrasi yang meledak-ledak itu juga mengakui bahwa Bastianini melebar sampai harus memaksa Martin ke luar dari trek.
"Martin dan Bastianini langsung menjelaskannya, itu juga bagian dari balapan. Selain itu, Martin juga sedikit melebar," kata Tardozzi, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Baca Juga: Marquez Bicara Peluang Jorge Martin Apakah Bisa Kalahkan Bagnaia dalam Perburuan Gelar Juara MotoGP
"Mereka berdua ingin menang, mereka adalah dua pembalap hebat dan dua juara hebat yang menjalani balapan yang luar biasa," kata Manajer Tim Ducati itu.
"Saya pikir baik Martin dan Bastianini melebar. Mereka berdua kebablasan, Jorge melebar tapi masih mencoba untuk menutup celah."
"Kemudian jelas bahwa ketika Jorge mencoba menutup di saat-saat terakhir, mereka bersenggolan."
"Namun dalam pengereman itu, mereka berdua sama-sama melampaui batas kemampuan," tuturnya menjelaskan.
Insiden tersebut pada akhirnya menghadirkan beberapa teori liar.
Sebab, Bastianini secara tidak langsung membantu rekan setimnya, Francesco Bagnaia, yang cuma tertinggal 24 poin, alih-alih 29 jika Martin menang.
Bagnaia tidak mendapatkan poin dari balapan kandangnya karena terjatuh saat berusaha mengejar Bastianini dan Martin.
Bagnaia masih menjadi ujung tombak Ducati kendati Bastianini juga masih punya peluang dalam perburuan gelar juara.
Selain itu, berbeda dengan Martin dan Bastianini yang akan hengkang ke pabrikan lain musim depan, Bagnaia dipertahankan karena menjadi juara dunia MotoGP secara back-to-back.
Tardozzi hanya bisa tertawa ketika harus melihat komentar-komentar liar tersebut.
"Saya memikirkan semua yang telah saya baca tentang hal ini dan saya hanya tertawa," kata Tardozzi menanggapi.
"Kami tidak akan melakukan apa pun untuk mengganggu performa pembalap motor Ducati hingga lap terakhir di balapan terakhir musim ini."
"Martin dan timnya sangat tenang karena tahu bahwa kami tidak akan mengambil sedikit pun paket motor pabrikan Ducati, yang sama persis dengan Bagnaia dan Bastianini."
Tak bisa dimungkiri, terjatuhnya Bagnaia memberikan rasa pahit bagi Ducati walau Bastianini mampu menghadirkan kemenangan ke-100 bagi Ducati di MotoGP.
"Kami sangat senang untuk Enea, tentu saja, tapi kecelakaan Pecco meninggalkan rasa pahit bagi kami," kata Tardozzi.
"Ia (Bagnaia) melaju dengan sangat cepat namun tak mampu menyelesaikan balapannya."
"Saya sudah berbicara dengannya setelah itu, tapi sekarang bukan waktunya untuk membahasnya lebih dalam."
"Saya pikir kita butuh waktu untuk mencerna kekecewaan ini, baik Pecco maupun kami. Kami akan membicarakannya lebih detail dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya.