Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Suporter Persis Solo meluapkan bentuk protes lewat spanduk menuntut pelatih Milomir Seslija untuk mundur usai performa buruk di Liga 1 2024/2025.
Persis Solo sedang dalam tren buruk usai terjungkal di kandang pada pekan keenam Liga 1 2024/2025.
Skuad Laskar Sambernya menelan kekalahan 0-1 dari tamunya Persik Kediri 0-1 di Stadion Manahan Solo, Senin (23/9/2024).
Persik yang bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-69 justru bisa mencuri gol delapan menit jelang laga usai.
Gol tunggal Macan Putih dicetak oleh Ramiro Fergonzi.
Ini merupakan kekalahan kandang kedua Persis di Liga 1 2024/2025.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Ingin Berkarier Lama di Luar Negeri, Persaingan di Timnas Indonesia Berat
Tim kebanggaan Kota Bengawan telah menelan lima kekalahan dan hanya sekali menang.
Dengan hasil tersebut Persis menempati posisi 15 klasemen dengan 3 poin.
Kekalahan ini pun berbuntut panjang, suporter Persis kecewa atas performa jeblok di awal musim Liga 1.
Para suporter meluapkan kekecewaannya dengan memasang spanduk di Jalan Kebangkitan Nasional, Surakarta, bertuliskan "Manajemen Bobrok, Persis Solo Diobok-obok!!!".
Spanduk tersebut tampak menjadi perhatian warga yang melintas.
Hingga berita ini dimuat belum ada rilis resmi dari manajemen Persis terkait spanduk yang bertebaran.
"Spanduk bernada protes itu dipasang suporter Persis Solo pada Selasa kemarin. Warga yang melihat itu dibiarkan saja," kata Danang (44) warga setempat pada Rabu (25/9/2024).
Dalam jumpa pers pascalaga lawan Persik, pelatih Persis Solo Milomir Seslija juga mengungkapkan kekecewaan atas performa timnya.
Tumpulnya lini serang menjadi masalah besar bagi juara Liga 2 2021 tersebut.
"Semua bisa melihat apa yang terjadi di lapangan. Sepak bola adalah hal yang kejam, karena saat kita harus mengejar kemenangan untuk meraih hasil lebih baik, kita justru kebobolan," kata Milo.
Ia menilai para pemain mengulangi kesalahan yang sama seperti yang terjadi lawan PSIS dan Persebaya.
Pelatih berusia 60 tahun itu kebingungan harus melakukan apa untuk mengatasi masalah ini.
"Saat melawan Persik kita bekerja keras. Tetapi saat ada momentum kesalahan dan kita ketinggalan."
"Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk bisa mengatasi permasalahan ini," jelasnya.
"Sepak bola yang kita lihat adalah hasil akhir, itu yang akan menentukan untuk laga karena sebagaimana kita bekerja keras, kita tidak bisa diapresiasi kalau tidak menang," ucap Milo.
"Yang cukup ironis adalah kita bisa mendominasi laga, tetapi tidak bisa mencetak gol. Sebagus apapun peluang kalau tidak gol itu tidak berarti," imbuhnya.
Milo menambahkan timnya akan berbenah untuk laga berikutnya.
"Ya cukup sedih ketika kita kalah, tapi yang harus kita lakukan, kita tidak punya opsi menyerah. Kita harus bangkit untuk laga selanjutnya," pungkasnya.
Setelah ini, Persis akan menjalani laga tandang lawan Semen Padang pada 29 September 2024.