Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya bisa mendengar motor Pedro (Pedro Acosta, runner-up) tetapi saya berkata kepada diri saya sendiri agar berhati-hati dan mendorong di bagian sirkuit lainnya."
"Pada akhirnya dia berada di bawah 0,6 detik. Jadi saya mencoba untuk mendorong lebih jauh dan berhasil di sektor cepat untuk menciptakan sebuah margin."
Kecepatan Martin sebenarnya tidak perlu diragukan.
Pembalap asal Madrid, Spanyol, tersebut selalu mencetak waktu lap tercepat pada hari Jumat dalam latihan, pada hari Sabtu dalam kualifikasi, dan hari Minggu dengan kemenangan.
Noda Martin hanya posisi ke-10 saat sprint yang membuatnya kehilangan separuh keunggulan poin dari rival terdekat, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Diakui Martin bahwa kecepatan yang muncul sejak awal membuatnya terlalu percaya diri sehingga melakukan kesalahan.
Untungnya, blunder tersebut telah ditebusnya.
Tadinya berkurang menjadi 12 poin, Martin memperlebar selisih poin dengan Bagnaia yang finis ketiga menjadi 21 poin setelah balapan.
"Saya rasa mengakhiri akhir pekan seperti ini, menang setelah terjatuh pada hari Sabtu terasa sangat menyenangkan," kata Martin.
"Kembali ke motor sulit tadinya, penggemar Indonesia luar biasa," imbuhnya.