Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hal itu terjadi lantaran sebagian besar publik Spanyol tersebut menjadi penggemar Valentino Rossi.
"Saya telah memenangkan balapan dan Marquez berada di urutan kedua, kami adalah pembalap tercepat di planet ini," kata Lorenzo.
"Tapi 80 persen publik Spanyol mencemooh kami karena mereka adalah penggemar Rossi," tuturnya menambahkan.
Tingkah toksik penggemar Valentino Rossi tidak berhenti sampai di situ saja, Lorenzo bahkan menerima perlakukan yang kurang menyenangkan.
Hujatan masih terus digaungkan fans sosok ikonik bernomor 46 tersebut bahkan hingga merembet kepada ibu Lorenzo.
"Beberapa jam kemudian saat merayakan gelar juara di dalam kemah bersama ibu, keluarga, dan teman saya, di samping tembok sirkuit," kata Lorenzo.
"Ada sekitar 50 penggemar Rossi yang menghina ibu saya."
"Mereka mengatakan kepada kami 'kamu mencuri kejuaraan ini', mereka adalah orang Spanyol," imbuhnya.
Walau mengalami momen pahit tersebut, gelar juara dunia MotoGP 2015 merupakan gelar juara dunia yang paling dibanggakan Lorenzo dalam kariernya.
Selama mengaspal di kelas utama MotoGP, Lorenzo berjaya tiga kali yaitu musim 2010, 2012 dan 2015.
"Itu adalah gelar yang paling saya banggakan, saya menderita dan berjuang sampai akhir," kata Lorenzo.
"Saya sangat tidak beruntung tahun itu di Qatar, pelindung helm saya lepas."
"Kemudian saya terjatuh di Silverstone, saya sangat tidak beruntung, tapi saya tidak menyerah sampai akhir dan saya memenangkan kejuaraan."
Baca Juga: Valentino Rossi: Dibandingkan dengan Lorenzo atau Pedrosa, Saya Selalu Balapan dengan Mobil