Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Media Korea, Sports Seoul, menulis keputusan Red Sparks untuk memilih Bukilic sebagai "sebuah langkah Dewa" setelah keuntungan dalam serangan menutupi kekhawatiran dalam receive.
Performa penerimaan bola Bukilic tidak buruk-buruk amat.
Dalam laga pertama kontra IBK Altos, pemain asal Serbia mencatat rasio sukses 40 persen meski turun menjadi 28 persen di laga berikutnya melawan Pink Spiders.
Sebagai perbandingan, statistik Gia sebagai pendahulu Bukilic sepanjang musim lalu adalah 35,56 persen dalam aspek yang sama.
"Jika Bukilic bisa terus menghadirkan angka receive seperti itu, JungKwanJang bisa membangun serangan yang lebih kuat," sambung Sports Seoul.
"Kekuatan serangan Bukilic telah terbukti. Dengan adanya Mega, poin dari 1-2 pukulan adalah hal yang pasti."
"Pyo Seung-ju, yang didatangkan sebagai pemain kompensasi juga merupakan OH yang andal yang dapat memberikan stabilitas dalam serangan."
PENCETAK POIN TERBANYAK RED SPARKS
Pemain | Posisi | Poin | Attack | Block | Service |
Bukilic | OH | 63 | 57 | 6 | 0 |
Megawati | OP | 36 | 32 | 3 | 1 |
Pyo Seung-ju | OH | 30 | 27 | 2 | 1 |
Park Eun-jin | MB | 16 | 6 | 10 | 0 |
Meski terlihat menjanjikan, masih terlalu dini untuk menilai langkah Ko Hee-jin sebagai langkah yang jenius.
Selain KOVO Cup 2024 belum rampung, turnamen ini lebih menjadi pemanasan menuju pentas sebenarnya yaitu Liga Voli Korea 2024-2025 pada akhir bulan ini.
Ko Hee-jin berharap Red Sparks bisa memburu gelar juara Liga Voli Korea untuk melampaui pencapaian musim lalu yaitu lolos ke babak playoff.
"Meski begitu, keputusan berani untuk memilih Bukilic terlihat membuahkan hasil," tulis Sports Seoul sebagai konklusi.