Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peparnas 2024 - Kisah Bocah 12 Tahun Asal Papua Barat, Boccia Jadi Penolong, Terapi, hingga Obat Kesepian

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 8 Oktober 2024 | 15:15 WIB
Pieters Hans Ficktor Warikar (kanan) dan bertanding Boccia pada PEPARNAS 2024 (NPC INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Senyum semringah terpancar dari bocah 12 tahun atlet Boccia asal Papua Barat yakni Pieters Hans Ficktor Warikar.

Dia mendapat sorak-sorai dari penonton saat bertanding melawan atlet elite boccia Muhammad Bintang Satria Herlangga dalam ajang Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024.

Cabang olahraga Boccia digelar di GOR Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret Surakarta, di kawasan Stadion Manahan, Solo, Senin (7/10/2024).

Atlet boccia belia berusia 12 tahun tersebut datang dari ujung Indonesia, tepatnya dari Kota Manokwari, Papua Barat.

Peparnas 2024 merupakan kejuaraan nasional pertamanya sejak dikenalkan dengan olahraga boccia enam bulan lalu oleh sang ayah.

"Awalnya saya kenalkan dia olahraga boccia ini dari enam bulan yang lalu, karena ada event ini saya persiapkan dia untuk ikut," ucap ayah Pieters, Yerris Fernando Warikar.

"Lalu dari NPC Papua Barat menunjuk saya sebagai manajer tim, terlibat langsung dalam tim dan juga sebagai orang tua biar lebih paham keperluan mereka."

Baca Juga: Peparnas 2024 - Raih Medali Emas Pertama Para Renang, Pencapaian Istimewa Seorang Nelayan Sebelum Pensiun

Motif utama Yerris mengenalkan olahraga boccia kepada Pieters adalah sebagai bagian dari terapi, agar bisa meningkatkan kemampuan motorik dan daya berpikir.

"Awal mulanya kami di Papua Barat itu baru mengenal boccia kemarin di event PEPARNAS Papua 2021, anak saya belum ikut, lalu baru yang ke Solo ini ikut."