Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Marquez dianggap telah memahami apa yang dibutuhkan oleh Ducati untuk bisa melejit di lintasan.
"Dia telah memoles gaya membalapnya, dia sangat memahami apa yang dibutuhkan Ducati untuk melaju dengan cepat," kata Criville.
"Dia agresif, tetapi dia lebih halus saat berada di atas motor," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Kepekaan Marquez tersebut tidak lepas dari pengalamannya yang bertahun-tahun bergelut dengan motor Honda.
Ya, sejak musim 2020 usai mengalami cedera parah, rider bernomor 93 itu tampak kesulitan untuk bisa melaju cepat di atas RC213V.
Dia acap kali mengalami kecelakaan untuk sekadar bisa memaksimalkan performa motor dan melewati limitasi dirinya sendiri.
"Saya melihat posisi Marc Marquez di Honda lebih agresif, bahkan bertarung dengan motornya sendiri," ucap Criville.
"Tampaknya dengan Ducati, bobotnya lebih jauh ke belakang, sehingga memiliki lebih banyak daya cengkeram saat keluar dari tikungan."
"Ini adalah gaya balap yang sedikit lebih klasik dan lebih mudah," imbuhnya.
Meski hingga kini masih sering mengalami crash, Criville memahami bahwa momen itu merupakan konsekuensi bagi Marquez yang masih mencari batas performanya.