Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pelatih Timnas Indonesia Soal Kekuatan China, Berkembang di Kompetisi Domestik dan Stagnan di Level Tim Nasional

By Sasongko Dwi Saputro - Senin, 14 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Sandy Walsh merayakan gol Ragnar Oratmangoen saat laga Bahrain Vs Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain pada Kamis (10/10/2024). (AFC PHOTO GALLERY)

BOLASPORT.COM - Jelang bertemu di markas China, Timnas Indonesia punya kesempatan emas untuk merebut tiga poin perdana di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Kedua tim bakal bersua di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Kamis (10/10/2024) malam WIB.

Eks Pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan memiliki penilaian tersendiri soal kekuatan sepak bola China.

Menurut pelatih yang saat ini jadi Barito Putera tersebut, China punya masalah tersendiri dalam pengembangan sepak bolanya.

Menurutnya, sepak bola China sebenarnya sudah memulai revolusi sepak bola sejak beberapa tahun yang lalu.

Perubahan tersebut dimulai dari kompetisi domestik atau Chinese Super League (CSL).

Klub peserta CSL banyak merekrut pemain top dunia pada masanya.

Selain pemain, China juga mendatangkan banyak pelatih top dunia untuk transfer ilmu kepada para pemain lokal. 

Baca Juga: Bek China Puji Kekuatan Timnas Indonesia, Disebut Hampir Setara dengan Jepang dan Australia

Kebijakan tersebut berbuah hasil dengan capaian trofi kompetisi kasta tertinggi Asia atau Liga Champions Asia dalam beberapa edisi.

Selain itu, CSL masuk ke jajaran kompetisi terelit di Asia. CSL jadi liga terbaik ketujuh di Asia versi AFC.

"China beda dengan Indonesia," ujar Rahmad Darmawan.

"Setahu saya mereka sudah memulai dari lima tahun yang lalu mereformasi sepak bolanya."

"Dengan memperkuat kompetisi lokal nya dengan mendatangkan banyak pemain bintang dan pelatih dengan kualifikasi sangat baik di negara mereka."

"Itu bisa dibuktikan dalam event di ajang AFC Champions League."

"Banyak tim mereka yang masuk empat besar Asia," lanjutnya.

Rahmad Darmawan menilai bahwa revolusi besar China masih belum berdampak signifikan di level tim nasional.

Timnas China masih mengalami stagnansi dalam prestasi.

Baca Juga: Gelandang China Sebut Timnas Indonesia Bakal Jadi Lawan yang Menyulitkan Timnya

Mereka masih belum bisa lolos ke putaran final Piala Dunia sejak edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, China juga belum mampu berbicara banyak.

China masih harus mengakui keunggulan Arab Saudi, Jepang, dan Australia di tiga laga perdana Grup C.

Tentu, hal tersebut berbeda dengan Timnas Indonesia yang giat mengembangkan diri.

PSSI giat berburu para pemain diaspora untuk bersedia membela Timnas Indonesia.

Kebijakan tersebut berhasil mengerek perkembangan Timnas Indonesia saat ini.

"Tapi, tim nasionalnya menurut saya belum banyak melakukan perubahan signifikan dibandingkan perubahan di tim nasional Indonesia," ujar eks Pelatih Timnas Indonesia tersebut.

"Jadi, menurut saya China masih stagnan untuk kualitas tim nasional."

"Tapi kalau kualitas kompetisi klubnya sudah juara," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P