Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cal Crutchlow selaku test rider mereka lebih sering melewatkan jatah wild card karena bolak-balik mengalami cedera.
Memiliki pembalap terbatas saat situasinya sulit bukan satu-satunya masalah Yamaha.
Satu hal rumit lainnya yang menyelimuti skuad pabrikan Iwata adalah kesulitan menemukan bagian-bagian mana saja yang masih kurang dari M1.
Ketika ditanya apakah bakat besar Fabio Quartararo selaku ujung tombak turut memberi andil, Direktur Teknis Yamaha, Massimo Bartolini, tidak ragu untuk mengakui.
"Memang ada risiko ketika Anda memiliki pembalap berbakat seperti Fabio," kata Bartolini dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Dia bisa beradaptasi dengan cepat dan menutupi masalah," tambahnya
Secara garis besar, kecepatan dan tenaga si kuda besi adalah kelemahan klasik dari motor YZR-M1 yang kekuatan utamanya memang terletak dalam kemudahan untuk bermanuver.
Kurangnya grip berulang kali menjadi sorotan rider Yamaha. Performa mereka sangat bergantung dengan seberapa mencengkeram aspalnya.
Namun, Quaratararo berbeda karena dia lebih memilih untuk mendapatkan tenaga ekstra walau tidak menepis adanya kekurangan karena faktor grip.
Upaya Yamaha dalam mengejar gap dalam aspek kecepatan sesuai keinginan Quartararo belum membuahkan hasil karena malah menimbulkan titik-titik lemah lainnya.