Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa pemain-pemain junior Indonesia tidak hanya memiliki kualitas teknik dan fisik yang bagus," ucap Alex.
"Tetapi juga membuktikan bahwa para pemain junior Indonesia memiliki kekompakan dan mentalitas yang sangat tangguh," ujar Alex.
Dalam kejuaraan yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Nanchang, China, 30 September-5 Oktober, Indonesia menjadi yang terbaik pada nomor beregu campuran.
Pada partai final Indonesia mengalahkan tuan rumah China dengan skor 110-103.
Atas keberhasilan ini, tim Garuda Muda berhak memboyong Piala Suhandinata, lambang supremasi tertinggi kejuaraan dunia bulut angkis beregu campuran junior.
Sejak trofi tersebut diperebutkan pertama kali tahun 2009 di Alor Setar, Malaysia, Indonesia tercatat baru dua kali merebut trophi yang namanya untuk menghormati dedikasi tokoh bulu tangkis Indonesia tersebut.
Sebelumnya, tim Garuda Muda juara tahun 2019 saat berlangsung di Kazan, Rusia.
Selain merebut Piala Suhandinata, Skuad Merah-Putih juga menambah dengan dua medali perunggu dari nomor individual.
Medali perunggu itu dipersembahkan pemain tunggal putra, Moh Zaki Ubaidillah yang pada pertandingan semifinal dihentikan wakil tuan rumah, Wang Zi Jun, 19-21, 20-22.
"Harapan saya, semoga keberhasilan pada kejuaraan dunia junior ini bisa menjadi penambah semangat untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan selanjutnya," kata Moh Zaki Ubaidillah yang akrab dipanggil Ubed ini.