Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak lupa, dia juga mampu memgasapi Enea Bastianini yang berbekal motor Ducati Desmosedici GP24, yang lebih baru dari miliknya GP23.
"Saya sangat senang sekali," ungkap Diggia, dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Tetapi entah kenapa ada juga perasaan pahit manis mengenai hal itu," tambahnya, merasa ada yang mengganjal.
"Kami telah menunjukkan balapan yang hebat, bahkan mungkin yang terbaik tahun ini."
"Tapi kalau saja dengan posisi start yang lebih baik di grid, saya mungkin bisa bertarung memperebutkan podium melawan Pecco," ucapnya berandai-andai.
Menjdikan Pecco Bagnaia sebagai acuan memang wajar.
Bagaimanapun, murid Valentino Rossi itu adalah juara dunia bertahan.
Diggia pun sempat langsung bergegas melihat data telemetri setelah kembali ke paddock. Dia mengetahui, hanya tertinggal 2,9 detik dari Bagnaia, pada balapan di sirkuit yang sangat menuntut itu.
Dia pun menjelaskan bahwa ada kesalaha kecil yang dilakukannya saat balapan, sehingga mengganggu rotme kecepatannya. Dia sempat kehilangan satu detik.
Kalau saja tanpa kesalahan itu, Diggia berpendapat bahwa dia mungkin bisa mencaplok Bagnaia.