Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Pertamina Enduro VR46, Fabio Di Giannantonio, bangkit dengan berhasil meraih peringkat empat pada hasil MotoGP Australia 2024, bahkan sempat saling berebut saingan podium dengan Francesco Bagnaia.
Balapan dengan masih menahan rasa sakit akibat cedera dislokasi bahu, membuat performa Di Giannantonio masih dipandang sebelah mata.
Beberapa kali hasil balapannya yang inkonsisten terus dikaitkan karena kebugaran fisiknya.
Apalagi, ketika tersiar kabar bahwa cedera Diggia yang terjadi saat kecelakaan di GP Austria itu pada akhirnya harus ditangani dengan naik meja operasi, penampilannya makin seolah dikesampingkan.
Hampir semua perhatian lebih tertuju pada dua nama yang sedang bersaing sengit dalam.perebutan gelar, Jorge Martin (Prima Pramac) dan Francesco yang (Ducati Lenovo).
Akan tetapi, pada balapan utama hari ini di Sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (20/10/2024) , Diggia mampu menjawab keraguan publik.
Start dari P12 tak lantas membuat dia mudah menyerah.
Diggia juga turut menunjukkan bagaimana perjuangan comeback sensasionalnya tersaji.
Menembus 5 besar hingga bahkan sempat saling bersaing dengan Francesco Bagnaia untuk berebut podium tiga, menjadi pemandangan tak kalah apik yang ditunjukkan pembalap 26 tahun asal Italia itu.
Tak lupa, dia juga mampu memgasapi Enea Bastianini yang berbekal motor Ducati Desmosedici GP24, yang lebih baru dari miliknya GP23.
"Saya sangat senang sekali," ungkap Diggia, dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Tetapi entah kenapa ada juga perasaan pahit manis mengenai hal itu," tambahnya, merasa ada yang mengganjal.
"Kami telah menunjukkan balapan yang hebat, bahkan mungkin yang terbaik tahun ini."
"Tapi kalau saja dengan posisi start yang lebih baik di grid, saya mungkin bisa bertarung memperebutkan podium melawan Pecco," ucapnya berandai-andai.
Menjdikan Pecco Bagnaia sebagai acuan memang wajar.
Bagaimanapun, murid Valentino Rossi itu adalah juara dunia bertahan.
Diggia pun sempat langsung bergegas melihat data telemetri setelah kembali ke paddock. Dia mengetahui, hanya tertinggal 2,9 detik dari Bagnaia, pada balapan di sirkuit yang sangat menuntut itu.
Dia pun menjelaskan bahwa ada kesalaha kecil yang dilakukannya saat balapan, sehingga mengganggu rotme kecepatannya. Dia sempat kehilangan satu detik.
Kalau saja tanpa kesalahan itu, Diggia berpendapat bahwa dia mungkin bisa mencaplok Bagnaia.
"Kecepatannya tidak jauh berbeda," katanya ttap antusias.
"Saya ingin melakukan pekerjaan dengan baik dan juga merasa bahwa itu mungkin (mengejarnya)."
"Saya senang dengan hasil ini, tapi sebenarnya saya ingin membawa trofi, tapi sekarang saya pergi ke Thailand tanpa oleh-oleh," kata Diggia yang akan bersiap menuju MotoGP Thailand 2024.
Seri MotoGP Thailand pekan depan akan jadi seri terakhir Diggia di musim ini, walau masih ada 2 seri lagi yaitu GP Malaysia dan GP Valencia.
Dia juga tidak akan ikut tes pramusim stelah GP Valencia.
Diggia terpaksa menyudahi musimnya lebih cepat karena akan naik ke meja operasi untuk menyembuhkan cedera bahu kirinya.
"Setelah cedera bahu, ini adalah performa terbaik tahun ini," ujar Diggia.
"Sayang sekali saya tidak bisa langsung mencoba motor barunya (saat tes Valencia nanti).
"Setelah penampilan seperti ini, Anda tentu ingin melakukan lebih banyak balapan. Tapi kita harus membuat pilihan pintar sekarang dan melakukan yang terbaik untuk masa depan," ucapnya.