Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tuah Kakak sebagai Pelatih Baru Sulap Deputi Viktor Axelsen Jadi Garang untuk Samai Prestasi Peter Gade

By Delia Mustikasari - Senin, 21 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, pada final Denmark Open 2024 di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, Minggu (21/10/2024). (CLAUS FISKER/AFP)

"Tidak ada yang lebih baik daripada memenangkan gelar seperti ini. Tidak ada yang lebih besar dari ini," ucap Antonsen dengan puas.

"Saya senang bisa lolos dari Olimpiade dan semua hal lain yang telah saya lalui. Senang rasanya bisa merebut gelar di rumah sendiri."

"Dengan pemain Jepang, jika Anda tidak konsisten atau tidak bekerja keras, Anda akan menghadapi tugas yang sulit. Kuncinya adalah tetap tangguh dan berpegang pada rencana permainan."

Watanabe mengakui kekalahannya dengan lapang dada.

"Ia memiliki fisik yang luar biasa dan kemampuannya mengendalikan shuttlecock sangat hebat," aku Watanabe.

"Itulah yang membuatnya sangat sulit dikalahkan," aku petenis peringkat 13 dunia itu tentang ketertinggalan 0-4 dalam pertandingan head-to-head mereka.

"Tujuan saya tetap menembus lima besar dan akhirnya menjadi petenis peringkat 1 dunia."

Bagi Antonsen, tahun 2024 merupakan tahun yang penuh gejolak.

Pemain asli Aarhus ini mengawalinya dengan gemilang, membawa pulang trofi Malaysia Open dan Indonesia Masters pada Januari, tetapi performanya menurun setelah itu.

"Saya masih mengingat kembali beberapa pertandingan tersebut dan merasa saya lebih cepat saat itu," ujar Antonsen.