Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Opposite GS Caltex Seoul KIXX, Gyselle Silva, terlihat menjadi pemain yang paling bekerja keras dalam laga melawan Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
GS Caltex bertandang ke markas lawannya yakni Daejeon JungKwanJang Red Sparks pada laga pertama di Liga Voli Korea musim 2024-2025.
Pada laga tersebut, tim tamu sangat sulit untuk mematahkan dominasi penampilan Megawati Hangestri Pertiwi dkk sepanjang laga.
GS Caltex akhirnya harus tumbang tanpa memanangkan satu set pun dengan skor 0-3 (18-25, 22-25, 12-25) pada Minggu (20/10/2024).
Pada laga tersebut, Gyselle Silva benar-benar menjadi ujung tombak tim untuk meraih poin.
Apalagi dia merupakan pemain dengan peraih poin terbanyak musim lalu pada babak reguler usai mencetak 1005 poin.
Tak hanya itu, atlet asal Kuba itu juga dimanfaatkan untuk meraih poin melalui servis.
Terbukti, Silva mendulang service ace paling banyak pada pertandingan dengan raihan empat poin.
Satu-satunya momentum terbaik yang dimiiki tim tamu adalah saat Silva memiliki lima servis beruntun jelang akhir set kedua.
Red Sparks yang sudah nyaman mencatatkan set point pada skor 24-17 kemudian berhasil dipangkas oleh GS Caltex menjadi 22-24.
Namun, kekuatan servis Silva telah habis hingga servis keenamnya hanya menabrak net.
Selain itu, serangan Silva juga lebih banyak dipatahkan oleh para pemain Red Sparks, terutama Park Eun-jin yang tampil begitu solid.
Silva yang diharapkan menjadi pendulang poin bahkan hanya menghasilkan tingkat keberhasilan serangan sebesar 30,95 persen.
Catatan tersebut lebih rendah dari kedua rekan setimnya yakni Stefanie Weiler dan Kwon Min-ji. GS Caltex bahkan hanya mencatatkan rata-rata keberhasilan serangan sebesar 33,33 persen, sementara Red Sparks 59,74 persen.
“Kami kesulitan dengan atmosfer di awal pertandingan. Kami tidak menemukan ritme kami," kata Lee Young-taek, pelatih GS Caltex.
"Bagaimanapun, para pemain kami harus melakukannya. Kami harus melakukannya. Kami harus terus berlatih."
”Kami juga berlatih bagaimana cara mengurangi jarak servis Weiler, tetapi servis JungKwanJang sangat tajam.
"Ada beberapa hal yang kami rencanakan dalam persiapan untuk pertandingan, tetapi tidak berjalan dengan baik."
"Kami akan mengusahakannya lagi," ujar pelatih yang pernah menakhodai tim Proliga Palembang Bank SumselBabel itu.
Lee menambahkan, Silva memang pemain satu-satunya di tim yang bisa melakukan jump servis dengan sangat keras.
Maka dari itu, pelatih begitu mengharapkan kekuatan pukulan atlet berusia 33 tahun dalam servis.
”Silva adalah satu-satunya pemain di tim yang bisa melakukan spike servis. Itulah mengapa saya memasukkannya ke dalam tim."
"Kami akan terus berlatih bersamanya agar ia bisa berkembang tidak hanya dalam servisnya tetapi juga kekuatan tim," ujar Lee.
Soal blok, Red Sparks memang jauh lebih kokoh setelah berhasil mencetak sembilan block point, sementara GS Caltex hanya dua.
Park Eun-jin mendulang empat block point, kemudan Megawati tiga kali, dan masing-masing satu poin disumbang Pyo Seung-ju dan Yeum Hye-seon.
Adapun dua block point yang dicatatkan GS Caltex dihasilkan bukan dari middle blocker mereka, melainkan oleh dua penyerang mereka yakni Kwon Min-ji dan Moon Ji-yun.
Lee menjelaskan salah satu middle blocker absen pada laga pertama karena mengalami cedera bahu yakni Choi Ka-eun yang baru direkrut dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Megawati Disanjung Pelatih Ko Hee-jin, Red Sparks Bisa Juara Jika Terus Kompak