Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Konsistensi musuh utamanya sepanjang musim ini pun jauh lebih baik darinya. Martin sering rajin podium walau kalah jumlah kemenangan dari Bagnaia.
Rider asal Italia itu juga membandingkan situasi yang agak berbeda dibanding sebelumnya, terutama ketika sprint belum ada. Bagnaia sadar dia benar-benar harus bisa mencuri kemenangan di seri Thailand ini jika mau memperpanjang fase perebutan gelar sampai seri pamungkas.
"Saat pertama kali saya berada di posisi berebut gelar seperti ini, situasinya berbeda karena belum ada sprint," kata pembalap asal Turin, Italia.
"Sekarang ada lebih banyak poin yang bisa diberikan di akhir pekan. Tapi poin krusialnya adalah saya harus melakukan sesuatu untuk memperpendek selisih tersebut," tegas dia.
"Saya tidak ingin mengatakan dia (Martin) lambat. Ini pasti akan sangat sulit, tapi saya pikir kami bisa mendapatkan poin," ucap Bagnaia menyeringai.
Faktanya, meski berusaha santai dan tidak terlihat tertekan, Bagnaia memutuskan untuk tidak menerima wawancara apapun selain dari jadwal wawancara ofisial yang telah ditentukan dari MotoGP.
Melansir dari Speedweek, pembalap 26 tahun itu mengisolasi diri dari publik dan pertanyaan media asing lain selama akhir pekan ini demi menjaga fokusnya untuk balapan.
Di sisi lain, Marc Marquez pun memahami apa yang sedang dialami Bagnaia, begitu pula Martin. Juara dunia 8 kali itu lebih berpengalaman, Marquez paham situasi mereka sekarang.
"Ini tidak mudah bagi mereka berdua," kata Marquez.
"Saya ingat ketika saya berada dalam situasi ini beberapa waktu yang lalu, apa yang Anda rasakan, Anda tidak menikmatinya, Anda menderita."
"Dalam tiga balapan (terakhir) mereka akan tahu apakah mereka juara dunia atau tidak,” kata pembalap 31 tahun itu.