Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia rupanya memang sengaja semat tampil buruk di hampir separuh sesi practice MotoGP Malayssia 2024 untuk jaga-jaga.
Penampilan berkedok performa melempem sempat ditunjukkan Bagnaia dalam mengawali lebih dari separuh sesi practice di Sirkuit Sepang, Malaysia, Jumat (1/11/2024).
Bagaimana tidak, dalam 45 menit pertama, Bagnaia menjajal kompon ban yang cukup berisiko.
Dia menggunakan ban depan keras dan sepanjang lebih dari separuh sesi, dia masih sulit menembus 10 besar untuk kelolosan otomatis ke Q2.
Pemandangan di paddock juga memancing tanda tanya saat juara dunia 3 kali itu terlihat berganti sarung tangan balapan.
Seolah ada sesuatu yang sedang dicoba atau memang mengganggu Bagnaia.
Pada saat bersamaan, Jorge Martin (Prima Pramac) selaku pesaing sengitnya dalam perebutan gelar, tampil konsisten.
Martin memimpin hampir sepanjang sesi sebelum crash dan disalip catatan waktunya oleh Bagnaia.
Serangan waktu Bagnaia baru muncul di empat menit terakhir.
Tepatnya pada run keempatnya, setelah mampir ke pit untuk berganti ban depan lunak.
Seketika itu, laju Bagnaia yang memang sudah tampak mendominasi di latihan bebas (FP1) akhirnya kelihatan.
Bagnaia yang tadinya sulit menembus 8 besar, langsung merangsek ke posisi pertama.
Dia tampil impresif dengan 1 menit 57,629 detik dan tidak ada yang berhasil melampauinya.
Martin sebenarnya nyaris mengejar, tetapi apes dia terjatuh di tikungan 1 saat sesi tinggal menyisakan 2 menit.
Ditanya soal performa memble di awal sesi, ternyata Bagnaia mengaku itu memang disengaja.
Dia dan kru timnya memang sengaja menggunakan kompon ban keras untuk melihat skenario terburuk sebagai bagian dari jaga-jaga plan B.
"Ide hari ini adalah memulai dengan set-up yang memungkinkan kita memahami bagaimana motor berperilaku dalam skenario terburuk," kata Bagnaia dikutip Bolasport dari Speedweek.
"Jadi awalnya kami memulai dengan ban keras, kompon yang sebenarnya membuat motor tidak berfungsi dengan baik, dan terutama pada FP1 di pagi hari di aspal yang baru," ujarnya.
Taktik ini sejatinya agak berisiko karena Bagnaia bisa saja mengalami crash dan belum sempat mengamankan waktu terbaik.
"Dalam skenario terburuk ini, motornya bekerja dengan baik."
"Kami menggunakan ban medium di belakang menjelang akhir sesi, dan itu bahkan lebih baik. Rencana kami berjalan dengan sangat baik," ucap Vagnaia.
"Trek di sini sangat memudahkan saya. Dibandingkan dengan Assen, keseluruhan karakteristik lintasan di sini sangat cocok untuk saya," katanya percaya diri.
Untungnya, semua berjalan sesuai rencana. Fokus alias konsentrasi penuh jadi kunci utama dia mampu jadi tercepat di dua sesi latihan bebas dan latihan hari ini.
Soal momen Bagnaia memperlambat motor hingga semlat berheti ketika ada indikasi ditowing Martin, dia menjawab diplomatis dan tak ingin memancing psywar.
"Itu bukan apa-apa. "Saya hanya tidak ingin dia mengemudi di belakang saya," kata Bagnaia tersenyum.