Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak hanya Chimaev, De Ridden juga memberikan atensinya terhadap sang juara divisi menengah UFC saat ini yakni Dricus du Plessis.
Sebagaimana De Ridden, Du Plessis sukses membawa bekal juara kelas menengah dari ajang tarung bebas lainnya tetapi telah merebut takhta di UFC.
Bagi De Ridden, Du Plessis bukan sosok yang asing.
Bukan karena pernah saling berhadapan melainkan karena bersaing di kompetisi yang sama yaitu EFC (Extreme Fighting Championship).
"Saya sedikit kenal Dricus karena dulu saya pernah bertarung di Afrika Selatan saat masih di EFC," ungkap De Ridden.
"Jalan kami tidak bersinggungan ketika itu karena dia pindah ke KSW di Polandia dan saya hanya melakoni 1 pertarungan di sana."
"Kami berlatih bersama sebentar di Miami. Tetapi, itu akan menjadi pertarungan yang bagus antara Dricus dan saya."
Jalan De Ridden ke puncak masih cukup panjang.
Petarung berusia 34 tahun itu mesti bersaing pula dengan para rising star di kelas menengah seperti Chimaev, Nassourdine Imavov, Caio Borralho, hingga Shara Magomedov.
Setidaknya, UFC mengakui rekam jejak De Ridden dengan memberinya main event sebagai debut walau bukan di event berangka.