Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memang pada balapan utama, Bagnaia membayarnya dengan mengalahkan Martin untuk menjadi pemenang.
Namun, tetap saja, kejatuhan murid Valentino Rossi itu di sprint semakin menyadarkan Tardozzi bahwa Bagnaia memiliki kelemahan serius dengan konsistensinya.
Pria asal italia itu pun angkat topi untuk Jorge Martin.
Walau kalah dari jumlah kemenangan grand prix dari Bagnaia (10 berbanding 3), Martin mampu menunjukkan konsistensi luar biasa sepanjang musim.
Martin bisa dikatakan memang sangat layak jika berada di posisi puncak klasemen dengan performa demikian mengingat keandalannya di berbagai sirkuit.
Sampai-sampai, Tardozzi mengakui bahwa salah satu jalan jika Bagnaia ingin mempertahankan gelar juara dunianya dan merebut ketiga kali secara beruntun adalah keajaiban.
"Pecco membutuhkan keajaiban untuk mempertanankan gelarnya," ucap Tardozzi dikutip Bolasport dari Paddock-GP.
"Kami menyaksikan duel antara dua pembalap juara, Jorge dan Pecco yang menampilkan pertunjukan yang luar biasa."
"Mereka menunjukkan betapa mereka meningkatkan level olahraga ini. Siapa pun yang memenangkan gelar akan sangat layak mendapatkannya," kata dia.
Tardozzi menyoroti bahwa salah satu hal yang membuat Bagnaia 'kalah' dari Martin di musim ini adalah dari jumlah kecelakaan.