Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sayangnya, pencapaian langka itu seakan tak ada artinya jika pada akhirnya Bagnaia kalah dalam perebutan gelar juara dunia.
Tak bisa dipungkiri, Tardozzi juga menyayangkan banyaknya kesalahan yang dilakukan Bagnaia sehinga membuatnya banyak kehilangan poin.
"Jelas bahwa dia telah melakukan terlalu banyak kesalahan. Itulah mengapa Martin memimpin kejuaraan," kata Tardozzi mengenai Bagnaia.
"Dia telah menunjukkan performa yang bagus dalam 19 seri yang telah digelar sejauh ini. Ia memenangkan lebih sedikit balapan, tetapi ia lebih sering naik podium."
"Itulah mengapa ia (Martin) mungkin akan memenangkan gelar juara, kita lihat saja nanti. Jika ia melakukannya, ia adalah yang terbaik."
"Saya ingin Ducati menang, itu jelas... Tahun ini kami menunjukkan performa yang luar biasa."
"Tidak ada pabrikan lain di era MotoGP yang pernah meraih hasil seperti yang dilakukan Ducati pada 2024. Kami mencatatkan rekor demi rekor," ucap Tardozzi dengan bangga.
Selain itu, Tardozzi juga mengingatkan terhadap Bagnaia bahwa ia juga harus berubah apabila ingin menjaga hegemoninya.
Tardozzi merasa Bagnaia mudah terbawa suasana sehingga kesalahan-kesalahannya justru terjadi ketika sudah yakin menang.
"Beberapa kecelakaan terjadi karena Pecco terlalu percaya diri," kata Bagnaia.