Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terlupakannya kekuatan diri oleh lawan membantu ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menjadi juara di Kumamoto Masters Japan 2024.
Padahal dari kubu lawan, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi hampir mengukir sejarah sebagai ganda putra pertama Jepang yang mampu menjuarai turnamen BWF World Tour di negeri sendiri.
Final Kumamoto Masters Japan 2024 sejatinya juga membuka asa mantan ganda putra nomor satu dunia itu untuk mengakhiri paceklik gelar sejak menjadi kampiun Singapore Open 2023.
Peluang itu terbuka saat mereka mampu mengeluarkan performa terbaik melawan Fajar/Rian dalam laga final di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Minggu (17/11/2024).
Merebut gim kedua setelah kehilangan gim pertama, lalu comeback di gim ketiga dari ketinggalan 7-12 menjadi 17-17 tentu bukan perjuangan yang mudah.
Mental Hoki/Kobayashi pun semakin terpacu untuk membuktikan diri di hadapan publik sendiri yang memadati arena.
Baca Juga: Mantan Rival Taufik Hidayat Jadi Pelatih Baru Viktor Axelsen
Yang paling terlihat mengalami kemajuan adalah Yugo Kobayashi.
Pemain kidal yang lebih banyak bertugas sebagai penggebuk itu, sekarang mampu diadu di depan dan melakukan inisiatif serangan bervariasi.
Servis erornya juga sudah mulai 'sembuh'.
Dalam pengejaran di gim ketiga, banyak poin tercipta dari inisiasi serangan dan placing Kobayashi yang menantang Fajar sebagai pemain depan.
Namun siapa sangka, di momen 17-17 itulah, saat atmosfer venue semakin bergemuruh, Kobayashi lupa akan kekuatan utama Fajar seagai playmaker.
Kobayashi menyangka bahwa Fajar akan terpancing dengan bola-bola panjang cepat mereka.
Namun yang ada, Fajar segera menetralisirnya dengan mengolah bola agar kembali ke area depan, yang berujung membuat Hoki/Kobayashi kewalahan hingga tersungkur.
"Sekarang, saya bertanya-tanya apakah Fajar, seorang pemain depan, mundur sekitar dua langkah dari posisinya semula," kata Kobayashi dikutip Bolasport dari BadSpi.jp.
"Saya pikir dia menunggu bola-bola panjang cepat dari kami dan telah menebak bahwa kami tidak akan memberikan bola drop kepadanya."
"Setelah saya pikir-pikir lagi, Fajar sangat kuat di sana (memainkan umpan serangan) tetapi saya telah mengabaikan keunggulannya," tandasnya.
Hoki/Kobayashi berakhir kalah dengan skor 15-21, 21-17, 17-21 dari Fajar/Rian.
Meski kalah dan gagal juara di depan pendukung sendiri, pasangan yang sempat menjadi momok bagi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo itu tak patah semangat.
Sempat mengalami surut prestasi yang begitu menukik, sekarang Juara Dunia 2021 tersebut merasa seperti hidup kembali.
Raihan runner-up Kumamoto Masters Japan 2024 menjadi bekal berharga untuk petualangan mereka selanjutnya pada China Masters 2024 di Shenzhen, China, 19-24 November 2024.
"Kami telah memutuskan bahwa kami akan bermain di China minggu depan," kata Takuro Hoki.
"Jadi kami ingin melakukan yang terbaik agar bisa kembali melaju ke babak final," ujarnya bertekad.