Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dani Pedrosa Sebut Jorge Martin Jadi Juara Dunia karena Terbiasa Kecewa, Pertarungan Mental secara Brutal dengan Bagnaia Tidak Mempan

By Delia Mustikasari - Selasa, 19 November 2024 | 10:40 WIB
Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, berpose setelah MotoGP Barcelona 2024 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (17/11/2024). (MANAURE QUINTERO/AFP)

BOLASPORT.COM - Pembalap penguji KTM, Dani Pedrosa, menyoroti perubahan mentalitas Jorge Martin (Pramac) sebagai kunci utama dia merebut gelar Juara Dunia MotoGP 2024.

Martin meraih 508 poin atau unggul 10 angka atas rival terdekatnya, Francesco Bagnaia untuk merengkuh gelar juara dunia kelas premier pertamanya.

Tahun lalu, pembalap berjulukan Martinator itu harus puas menjadi runner-up setelah Bagnaia.

"Ia telah menunjukkan bahwa ia sangat kuat tanpa membiarkan semua kebisingan mengganggunya," kata Pedrosa dilansir dari Motosan.

"Soal perasaannya menjadi juara pasti brutal seperti di atas awan. Bukan hanya dirinya, tetapi seluruh keluarganya dan orang-orang yang telah membantunya.

"Banyak hal telah terjadi selama tahun-tahun ini dan ia tentu saja memiliki saat-saat ketika ia meragukan dirinya sendiri, terutama dengan cedera besar dalam olahraga ini."

"Namun, atmosfer di sini sangat mengesankan. Saya sangat bahagia untuk Jorge Mariín."

Mantan pembalap Repsol Honda tersebut mengungkapkan bahwa kunci dari Kejuaraan Dunia ini adalah konsistensi.

"Bisa dibilang bahwa gelar didapat dari konsistensinya. Ia telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa sepanjang musim."

Baca Juga: Marc Marquez Merendah Melalui Gesturnya Saat Beri Nilai untuk Diri Sendiri pada MotoGP 2024

"Bagnaia berada di bawah tekanan yang sangat besar, tetapi ia tidak pernah menyerah meskipun terkadang tertinggal 40 poin."

"Bagnaia telah memenangkan banyak balapan, sprint, dan pole position, selalu memberikan tekanan, tetapi itu tidak pernah melemahkan Jorge atau timnya."

"Dia telah berada di level yang sangat tinggi untuk melawan tekanan dari Ducati."

Pembalap 39 tahun itu lalu menjelaskan kilas-balik Martinator pada MotoGP.

"Saya ingat bahwa pada debutnya pada 2021 di Portimao, ia mengalami jatuh yang sangat parah, mematahkan banyak tulang," ujar Pedrosa.

"Ia harus melalui pemulihan yang sulit, dan itu adalah saat-saat ketika Anda meragukan diri sendiri dan semua yang Anda lakukan."

"Tetapi Jorge telah membuktikan dirinya. Ia telah pulih dari segalanya dan telah memanfaatkan kesempatan yang diberikan Ducati kepadanya untuk memperjuangkan kejuaraan."

"Tahun lalu ia hampir menang, tetapi tahun ini, ia adalah juara dunia. Ia menunjukkan kekuatannya dengan mengatasi keterkejutan karena tidak menjadi bagian dari tim resmi."

"Hari ini, bagian tersulit adalah start. Ketika semua pembalap bersama-sama, dengan ban baru, semua orang dapat mencoba menyalip di tikungan mana pun."

"Setelah balapan diperpanjang, semuanya menjadi tentang manajemen. Start adalah kuncinya."

"Jorge memulai di posisi kedua, bertahan di belakang Bagnaia dan memilih ban belakang medium, memastikan jarak yang jauh. Pada akhirnya, ia mengelola situasi dengan baik dan berhasil naik podium."

Pertarungan mental dengan Bagnaia berlangsung selama dua musim terakhir.

"Wah, apa yang ditunjukkan kedua pembalap ini selama dua musim terakhir sungguh brutal. Ini adalah pertarungan yang terus-menerus. Secara mental, itu melelahkan saya,' tutur Pedrosa

"Terpenting, berpikir bahwa kunci musim ini adalah bagaimana Jorge mampu mengatasi kekecewaan karena tidak masuk ke tim resmi di pertengahan musim."

Baca Juga: Cerita Kepala Kru Jorge Martin yang Berani Melawan Arus Tim Ducati Pabrikan

"Meskipun demikian, ia tidak mengalami gangguan mental dan terus berjuang dengan segala cara untuk meraih gelar ini."

"Dari sudut pandang saya, apa yang telah dilakukan Jorge dengan baik adalah fokus kepada dirinya sendiri. Jelas ada banyak kegaduhan di sekitar, rival, Ducati, tim, para penggemar, pertanyaan dari para jurnalis."

"Namun, kunci yang ditunjukkan Jorge adalah menjadi sangat kuat, fokus kepada dirinya sendiri, tidak membiarkan apa pun mengganggunya."

"Anda tahu bahwa sangat mudah kehilangan konsentrasi karena balapan dan lebih banyak balapan, pertanyaan yang sama setiap minggu. Pada akhirnya, hal itu berdampak buruk, tetapi dia sangat tangguh."

Musim depan, Martin akan menjadi pembalap Aprilia setelah kursi pabrikan Ducati yang dia harapkan diberikan kepada Marc Marquez.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P