Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Diakui Fikri, penyebab mereka mulai mengalami kesulitan adalah karena gaya permainan dia dengan Daniel sudah mulai mudah dibaca para lawan.
Fikri/Daniel belum menemukan solusi untuk meningkatkan variasi serangan mereka.
"Meskipun di awal (berpasangan) kami bermain cukup baik, hasil-hasil terakhir memang agak menurun," aku Fikri, dikutip Bolasport dari Antara.
"Lawan-lawan yang kami hadapi juga semakin kuat dan sudah mulai bisa membaca permainan kami," papar pemain jebolan SGS Bandung itu.
Selama dipasangkan, awal kemundulan tandem Fikri/Daniel menggebrak dengan permainan agresif dan cepat.
Keunggulan Daniel dengan smes yang menggelegar makin membuat ngeri.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu serta kemudahan untuk melihat lagi video pertandingan mereka secara daring, lawan pun mulai hafal dengan gaya serangan Fikri/Daniel.
"Hasilnya kurang maksimal, terutama di penutupan turnamen (musim ini). Padahal di awalnya cukup bagus," jelas Fikri.
"Setelah tiga atau empat pertandingan, lawan-lawan sudah mulai bisa membaca gaya permainan kami," imbuhnya.
Selain itu, aspek komunikasi juga dinilai Fikri jadi kunci. Dia dan Daniel mesti memperbaikinya ketika buntu di lapangan.