Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susah Payah Hajar Tim Paling Rapuh, AC Milan Mode Eropa Catat Sejarah di Liga Champions

By Beri Bagja - Rabu, 27 November 2024 | 18:20 WIB
Rafael Leao merayakan golnya untuk AC Milan bersama Tammy Abraham dalam duel Liga Champions di kandang Slovan Bratislava (26/11/2024). (STR/AFP)

Istimewanya, hattrick tripoin tersebut diraih setelah mereka membuka kompetisi dengan kekalahan dobel dari Liverpool (1-3) dan Leverkusen (0-1).

Rangkaian tiga kemenangan di Liga Champions agak kontradiktif dengan performa Milan di Liga Italia.

Milan sudah dua pekan beruntun tak pernah menang.

Kegagalan menang di Cagliari akibat gol balasan di menit-menit akhir (3-3) diikuti penampilan membosankan ketika menjamu Juventus (0-0).

Wajar apabila anak asuh Fonseca disebut lebih nyaman dengan atmosfer Liga Champions ketimbang liga domestik sendiri.

"Kami menang dalam tiga pertandingan terakhir (di UCL), tiga kemenangan konsekutif," ujar Fonseca, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.

"Kami juga mencetak 9 gol. Saya pikir itu positif," kata pria asal Portugal yang menjalani musim debut menukangi AC Milan.

Tiada yang sempurna karena faktanya Milan masih susah payah meladeni klub yang kualitasnya jauh di bawah mereka.

Slovan bisa dibilang tim terlemah di Liga Champions musim ini.

Bersama Young Boys, klub yang diperkuat eks gelandang Milan, Juraj Kucka, sama-sama menelan lima kekalahan beruntun.