Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya tidak ingin mengubah hal tersebut," imbuhnya.
Namun, Ancelotti justru kini berubah pikiran.
Don Carlo ingin menukar posisi Mbappe dan Vinicius seperti eksperimen yang ia lakukan dalam pertandingan melawan Leganes di Liga Spanyol akhir pekan kemarin.
"Vinicius Junior menyadari bahwa dia sangat berbahaya di tengah," ucap Ancelotti seperti dikutip BolaSport.com dari akun X (Twitter) Fabrizio Romano.
"Saya juga berpikir Mbappe lebih nyaman di sebelah kiri," lanjutnya.
Saat menghadapi Leganes, Kylian Mbappe diubah menjadi winger kiri sementara Vinicius Junior mengisi posisi ujung tombak.
Kombinasi keduanya sukses menciptakan gol pembuka bagi Real Madrid pada menit ke-43.
Meski demikian, Ancelotti menyatakan dirinya tak akan menjadikan percobaan tersebut sebagai pakem anyar di Real Madrid.
Soalnya, hal ini dilakukan semata-mata supaya Vinicius tidak kelelahan setelah melakoni jeda internasional bersama Timnas Brasil.
Baca Juga: Beri Peringatan ke Liverpool, Mikel Arteta: Arsenal Pernah Berada di Posisi Kalian dan Gagal Juara
Menurutnya, bermain di posisi winger kiri lebih menguras energi daripada penyerang tengah.
Sementara Mbappe yang absen membela Timnas Prancis lebih bugar untuk mengisi posisi penyerang sayap kiri.
Sejumlah netizen di X lantas menuding perubahan kebijakan yang dilakukan juru taktik asal Italia itu disebabkan oleh tekanan dari Florentino Perez.
"Sudah dimulai, Perez harus membenarkan Mbappe dan bersedia mengorbankan Vini. Mungkin berhasil karena Ancelotti, tetapi ini lebih terasa seperti Perez memaksakan kehendaknya," twit salah satu netizen di X.
"Perez memaksa Ancelotti untuk memainkan Mbappe sebagai winger kiri, ini adalah narasi di balik layar," kata warganet lainnya.