Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kelemahan fatal motor Honda RC213V membuat Joan Mir kehilangan salah satu kelebihannya. Padahal kelebihan itu pernah krusial dalam membawanya mengunci gelar juara dunia MotoGP.
Joan Mir marah setelah tidak mendapatkan peningkatan berarti ketika tes pasca-musim MotoGP pada 19 November lalu di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol.
Bagaimana tidak, berharap disodori komponen-komponen baru, Mir kembali berkutat dengan pemutakhiran yang telah dicobanya dalam tes privat ataupun balapan sebelumnya.
"Kita mengharapkan lebih dari sebuah tes yang penting seperti ini, tes yang berlangsung pada akhir musim," tukas Mir, dilansir dari Motorsport.com.
"Bagaimana saya tidak marah? Ada alokasi waktu yang cukup untuk hal-hal yang baru, tetapi tidak ada yang datang, untuk A atau B."
Sudah meneken perpanjangan kontrak hingga 2026 bersama Repsol Honda, Mir hanya bisa gigit jari karena motornya tidak berkembang.
Salah satu kelemahan yang dimiliki Honda adalah dengan grip ban belakang.
Ketika era keemasan Marc Marquez, kekuatan motor Honda RC213V terletak di ban depan karena menyesuaikan gaya berkendara si Alien.
Akan tetapi, ban dari Michelin, selaku pemasok ban tunggal di MotoGP, lebih menggigit dengan bagian belakang hingga catatan waktu lap terus dipertajam.
Baca Juga: Marc Marquez Punya Misi Terselubung Akhiri MotoGP 2024 di Posisi Ke-3
Ban belakang krusial untuk akselerasi.
Honda sebenarnya telah berusaha dengan perombakan yang dilakukan pada 2022. Hanya saja, mereka justru hilang arah.
Dalam wawancara dengan Mowmag pada September lalu, Mir mengungkapkan ban belakang motornya sudah selip sejak awal lomba.
Tak hanya membuatnya sulit menandingi kecepatan lawan saat keluar dari tikungan, Mir juga tidak bisa merawat ban hingga akhir.
Merawat ban sejatinya menjadi keunggulan Mir. Inilah yang membuatnya dahulu dikenal dengan aksi comeback pada paruh kedua balapan.
Salah satu pertunjukan kebangkitan Mir terjadi di balapan GP San Marino musim 2020 di mana dia merangsek dari posisi kedelapan untuk finis ketiga.
Posisi ketiga pun direbut Mir secara dramatis pada lap terakhir dan dengan menyalip pembalap idolanya yaitu Valentino Rossi.
Mir menggagalkan catatan podium ke-200 Rossi di kelas para raja.
The Doctor juga batal berpesta di kandang bersama dua pembalap akademinya, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia, finis di posisi 1 dan 2.
"Saya bisa melihat Rossi mendekat pada lap terakhir, saat itu saya memiliki kepercayaan diri yang membuat saya yakin bisa menyalip siapapun," kata Mir.
"Tentunya, akan melakukan manuver yang sama terhadap pembalap lainnya. Manuvernya bagus dan bersih, gaya saya, yang kemudian membuka rentetan 6 podium dari 7 balapan."
"Saya pikir Valentino memimpikannya juga karena itu bisa saja podium terakhirnya, di Misano, bersama para pembalap Akademi."
"Bung, 200 podium, itu sesuatu yang spesial. Ayolah, setidaknya itu bagus buat saya," imbuhnya sambil tertawa.
Konsistensi finis tiga besar mendorong Mir ke takhta juara dunia sekaligus mengakhir paceklik gelar Suzuki selama 20 tahun.
Mir masih tampil kuat pada 2021 di mana dia berakhir di peringkat ketiga klasemen. Akan tetapi, kariernya kemudian menukik.
Pada 2022 Mir dikejutkan dengan rencana Suzuki untuk angkat koper dari MotoGP kendati telah memperpanjang kontraknya.
Kepindahannya ke Repsol Honda juga tak seindah yang dibayangkan. Awalnya optimistis untuk setidaknya bisa bersaing, Mir kini dipaksa untuk berdamai dengan nestapa yang dialaminya.
Mir pun tidak menampik gagasan balapan tanpa dibayar demi meraih kemenangan lagi.
"Mereka yang membangun motor kompetitif menginginkan tepat seperti itu, agar pembalap tampil dan balapan secara gratis," ucapnya dengan spontan.
"Suatu saat nanti dalam karier saya, saya akan melakukannya, ya."
Honda telah menggelar tes privat sekali lagi pada 27 November di Sirkuit Jerez, Spanyol, bersama Mir dan pembalap mereka lainnya, baik reguler maupun test rider.
Tiga versi purwarupa dijajal. Tes privat di Jerez menjadi kesempatan uji coba terakhir sebelum jeda musim dingin.
Titik terang mengenai evolusi dari mantan motor pemenang di MotoGP itu akan ketahuan dalam tes pramusim yang pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada awal Februari.
Baca Juga: Marc Marquez: 5 Pembalap Terbaik? Pertama Valentino Rossi, Saya Bukan Siapa-siapa