Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ekspektasi Lee untuk selangkah lagi maju di pertandingan perebutan medali emas alias final semakin membumbung tinggi.
Menghadapi tunggal putra andalan Thailand, Kunlavut Vitidsarn, keduanya diprediksi melakoni laga sengit karena saat itu rekor pertemuan seimbang 4-4.
Namun, siapa sangka, di babak semifinal itu justru jadi titik rendah Lee pada tahun ini.
Boro-boro duel alot, Lee kalah dengan relatif mudah karena permainannya yang tak sesuai keinginan. Dua gim langsung, dia takluk 14-21, 15-21.
Kekalahan tersebut sangat membekas dan menyakitkan bagi Lee. Impiannya untuk medali emas sirna, ekspektasi publik Negeri Jiran pada kedua bahunya seolah runtuh.
Fase setelah kalah di semifinal itulah jadi fase terberat Lee. Dia tak doyan makan hingga berat badannya turun sampai 2 kilogram dalam sehari.
"Setelah kalah di semifinal dari Kunlavut, saya mengalami stres," ungkap Lee kepada BWF Badminton.
"Saya tidak bisa makan dan bahkan kehilangan 1-2 kilogram berat badan saya. Saya menimbang berat badan saya pada pagi harinya."
"Saya pun tidak bisa sarapan dengan baik," ungkap dia.
Situasi makin runyam karena kekalahan di semifinal bukan halaman terakhir dari petualangan sang raja bulu tangkis Malaysia di Olimpiade Paris 2024.