Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Pelatnas Turun, Moh Reza dan Fadia Tantang Sabar dan Lanny pada Kejurnas PBSI 2024

By Delia Mustikasari - Senin, 2 Desember 2024 | 16:50 WIB
Dari kiri ke kanan, Ricky Soebagdja (Sekjen PBSI), Kyla Legiana Agatha (Mutiara Cardinal), Moh Reza Pahlevi Isfahani (Jaya Raya), Siti Fadia Silva Ramadhanti (PB Djarum), dan Armand Darmadji (Ketua panpel) dalam konferensi pers menjelang Kejurnas PBSI 2024 di Jakarta, Senin (2/12/2024). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Kejurnas PBSI 2024 format beregu campuran yang akan digelar 3-8 Desember di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan GOR Pulogandung, Rawamangun, Jakarta Timur dimeriahkan pemain pelatnas.

Para pebulutangkis penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung diizinkan untuk tampil dengan membela klubnya masing-masing.

Turnamen bertajuk WONDR by BNI Kejurnas PBSI 2024 mempertandingkan dua kategori yaitu kejuaraan perseorangan taruna (-19 tahun) dan kejuaraan beregu campuran dewasa antarklub dengan format Piala Sudirman.

"Ada yang berbeda pada kejurnas tahun ini selain mempertandingkan nomor beregu campuran format Sudirman Cup dan taruna karena diadakan 2 tahun sekali. Pemain pelatnas diizinkan bertanding," kata Sekjen PBSI, Ricky Soebagdja kepada media, termasuk BolaSport.com di Jakarta, Senin (2/12/2024).

"Mnjadi kebanggaan klub para pemain pelatnas untuk membela klub. Kami harapkan kejurnas beregu campuran semakin berwarna untuk memberikan yang terbaik."

"Kami juga berharap ajang tahunan ini untuk karena ada pemain taruna, ada bibit baru dalam regenerasi. Saya berharap pemain bisa maksimal dan ajang ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin."

"Ada catatan bahwa pemain pelatnas diizinkan bela klub. Tapi ada agenda yang tidak kalah penting yakni World Tour Finals (WTF) sehingga khusus yang lolos WTF kami putuskan tidak ikut turun."

Peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky itu mengatakan bahwa PBSI sudah sampaikan keinginan klub agar pemainnya memperkuat tim.

"Kami diskusi dengan pelatih di pelatnas  bahwa yang lolos WTF  tidak diizinkan ikut karena tidak mudah dalam kurun waktu 1 tahun lolos ke WTF, apalagi menambah jumlah wakil," tutur Ricky.

"Tetapi, untuk masuk entry by name kami izinkan. Khusus atlet pelatnas yang akan turun pada WTF tidak ikut bermain."