Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Setiap hari ia bangun jam lima pagi, melakukan meditasi dan yoga, dan mulai berjalan kaki. Anda membutuhkan banyak disiplin, ditambah lagi dia tidak menginap di hotel dan hanya bepergian dengan tas ransel, dengan barang seadanya,” jelas Sito.
Keluarga bukan tidak khawatir, Sito mengaku drinya dan ibu Axel, Laura selalu menantikan komunikasi dengan putranya.
Diketahui, Axel selama perjalanan sudah tidak lagi menggunakan ponsel pintar. Dia sudah singgah di beberapa negara, seperti Makedonia Utara, Turki, hingga Pakistan.
“Setiap kali dia bisa terhubung, dia menelepon kami dan menjelaskan apa yang dia lakukan,” lanjut Sito Pons.
“Beberapa petualangannya sangat luar biasa. Saya ingat ketika dia telah berjalan selama beberapa bulan."
"Saya ingin berbagi sedikit pengalamannya, dan dalam salah satu panggilan teleponnya saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan pergi menemuinya, itu terjadi pada Juli 2023,” kenang Sito.
“Dia (Axel) mengatakan kepada saya bahwa dia berada di Makedonia Utara dan petunjuk untuk menemukannya. Tidak mudah untuk menemukannya, tetapi saya berhasil dan kami menghabiskan seminggu bersama, berjalan, berbicara, tidur di hutan, itu adalah pengalaman yang tak terlupakan,” katanya.
“Saya ingat ketika saya mengucapkan selamat tinggal padanya, saya mengatakan kepadanya bahwa apa yang dia lakukan sangat sulit, panas sekali, berjalan… Saya memintanya agar ketika dia tiba di Turki, dia akan kembali ke rumah."
"Tetapi dia datang ke Pakistan, selalu berjalan kaki, dan dia sudah berada di sana selama enam bulan sekarang," katanya dengan nada heran.