Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya bicara dengan bahasa Indonesia, mengapa? wasit member saya kartu kuning."
"Dia tidak menjawab tapi hanya menunjukkan ekspresi keras."
"Saya bertanya hal itu ke wasit dan berbicara dengan bahasa Indonesia, kita butuh wasit profesional yang bisa menangani tekanan dan menjawab pertanyaan dengan jelas dan lugas," kata Paul Munster, dilnasir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Lebih lanjut, Paul Munster menilai kartu kuning tersebut telah merugikan timnya.
Pasalnya, Persebaya bakal melakoni laga berat melawan Arema FC pada pekan selanjutnya.
Baca Juga: Saingan dengan Timnas Indonesia, Pelatih Vietnam Berani Bidik Final ASEAN Cup 2024
Tak sampai di situ, Paul Munster mengakui ini merupakan kartu kuning terbodoh yang pernah ia terima.
Paul Munster kemudian berniat melakukan banding terhadap kartu kuning yang diterimanya.
"Saat itu Malik memegang bola di tepi lapangan, lalu wasit memberi tendangan bebas pada Madura United, mengapa? lalu saya diberi karti kuning, dia tahu kami akan lawan Arema, itulah yang membuat saya marah."
"Mereka ingin saya kerja keras dn wasit tadi memberikan keputusan bodoh ini."
"Ini adalah keputusan kartu kuning terbodoh yang saya terima dalam karir saya."
"Saya harus bnding dan saya sudah bcara kepada manajemen," ucap Paul Munster.