Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lee Yong-dae dan Chen Long Masuk BWF Hall of Fame, Diresmikan pada Gala Dinner BWF World Tour Finals 2024

By Nestri Y - Selasa, 3 Desember 2024 | 12:45 WIB
Lee Yong-dae merangkul Fajar Alfian setelah pertandingan babak semifinal Malaysia Masters 2020 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, 11 Januar 2020. (BADMINTON INDONESIA)

Salah satu prestasi fenomenal dia adalah memenangi medali emas Olimpiade Beijing 2008 di nomor ganda campuran bersama Lee Hyo-jung.

Saat itu, Lee masih berusia 19 tahun. Pada final Olimpiade itu, mereka mengalahkan pasangan Indonesia, Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Tak berselang lama Lee Yong-dae beralih fokus ke nomor ganda putra.

Sempat ganti pasangan tiga kali, Lee meraih prestasi besar di nomor ganda putra bersama Chung Jae-sung, Ko Sung-hyun hingga Yoo Yeon-seong, di mana dengan mereka semua, dia sempat menduduki ranking satu dunia.

Bersama almarhum Chung Jae-sung, Lee pernah jadi musuh bebuyutan Markis Kido (alm)/Hendra Setiawan dan menciptakan persaingan sengit dengan Cai Yun/Fu Hai Feng (China).

Kemudian bersama Yoo Yeon-seong, Lee juga kembali membangun persaingan besar dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark).

Lee Yong-dae memecahkan rekor dengan meraih 46 gelar Superseries/World Tour di era keemasannya. Dia juga membantu Korea Selatan meraih emas beregu putra pada Asian Games 2014.

BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putra China, Chen Long, di atas podium French Open 2019.

Sementara ity Chen Long, adalah tunggal putra China setelah Lin Dan yang tak kalah fenomenal.

Meski sempat 'tertutup' bayangan Lin Dan, tapi Chen akhirnya membuktikan diri dengan medali emas Olimpiade Rio 2016.