Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyebabnya adalah karena protes Antonsen ke hakim servis yang batuk yang berujung let saat dia gagal melakukan netting di laga melawan Li Shi Feng pada fase grup.
Kemenangan Shi dengan skor 21-18, 21-14, pun seolah membayar tuntas atas kejadian yang menimpa Li ketika bersua Antonsen.
Adapun alasan ketiga, gelar juara ini jauh lebih bermakna karena Shi sedang di tahap demotivasi.
Semenjak gagal dapat medali Olimpiade Paris 2024 padahal menjadi unggulan pertama, pemain berusia 28 tahun itu mulai mengalami performa naik turun.
Pengakuan Shi sebelumnya tidak jauh dari masalah psikologis alias mental yang sudah lelah.
Dia bahkan mengaku hanya berusaha menjalani rutinitas latihan seperti biasa tetapi tidak menetapkan tujuan yang jelas.
Oleh karena itu, keberhasilan menjadi juara BWF World Tour Finals kemarin mulai membuatnya menemukan motivasi lagi.
"Sebenarnya, beberapa bulan terakhir ini, jiwa saya seperti sudah tidak ada di lapangan," kata Shi Yu Qi dikutip Bolasport dari Aiyuke.
"Saya tidak punya tujuan yang jelas dan belum juga menemukannya."
"Namun sekarang, saya merasa lebih mampu untuk terus bermain di lapangan. Semua orang sangat bahagia melihat saya dan mendukung saya," kata Shi.