Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Malah, dia juga antusias menyaksikan bagaimana kiprah petarung blasteran Spanyol-Georgia itu di kelas 155 pon yang notabene paling kompetitif di UFC.
Akan tetapi, Nurmagomedov keberatan jika Topuria langsung dipertemukan dengan Makhachev selaku pemegang gelar.
"Menurut saya, jika dia naik kelas ringan, lalu mengalahkan orang lain seperti Dustin Poirier atau Charles Oliveira, nerikutnya dia (Makhachev), kenapa tidak?" ujar Khabib Nurmagomedov kepada podcast Henry Cejudo, Pound 4 Pound, dikutip Bolasport dari MMA Fighting.
"Karena kan tak ada orang lagi setelahnya," tambahnya.
Maksud Nurmagomedov tidak lain adalah, bahwa seorang pendatang baru, Topuria, hendaknya antre dan melewati satu demi satu adangan alias petarung kelas ringan sesuai dengan peringkat atau urutan sebelum ketemu raja terakhir.
Bukan tiba-tiba menyerobot ke urutan terdepan untuk menantang Makhachev.
Sebab semua butuh proses, dan Topuria bisa membuktikan dirinya layak jadi pemegang gelar jika memang telah mengalahkan para raja terdahulu di kelas ini.
Berkaca dari pengalaman Makhachev yang sebelumnya pernah meladeni Alexandro Volkanovski, Nurmagomedov enggan kemenangan sahabatnya dicibir lagi.
"Tanpa bertarung (beberapa kali) dulu di 155? Tidak, saya tidak setuju," tegas Nurmagomedov.
"Islam sudah pernah kasih kesempatan (ke juara kelas bulu) waktu itu, tetapi orang-orang justru berbicara buruk tentangnya dalam dua kali pertarungan, di saat UFC sangat memaksakan duel itu."