Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memang faktor subjektivitas ataupun relasi individual sangat kuat menentukan posisi kandidat.
Beberapa kapten yang memilih Messi antara lain mantan rekannya di Barca, Arturo Vidal (Cile), dan eks teman seklub di PSG, Gianluigi Donnarumma (Italia).
Di kalangan pelatih, Messi dipilih - tentu saja - oleh nakhoda timnas Argentina, Lionel Scaloni, hingga caretaker timnas Malaysia, Pau Marti, yang notabene eks pelatih tim muda Barca.
Kendati demikian, eksistensi Lionel Messi dalam ajang ini sangat mengesankan sejak kemunculan pertamanya sebagai finalis Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, 17 tahun silam.
Sang legenda Barcelona ialah pemilik gelar terbanyak dalam penganugerahan ini.
Sejak memakai format The Best FIFA Men's Player, Messi meraihnya 3 kali (2019, 2022, 2023).
Di pihak lain, rival berat Si Kutu, Cristiano Ronaldo, sudah lama terasing dari ajang Pemain Terbaik FIFA.
Pemenang edisi 2016 dan 2017 itu absen dalam daftar finalis (3 besar) sejak edisi 2021.
Ronaldo juga kembali tak masuk lis nomine untuk Pemain Terbaik FIFA 2024.
Bukan hanya absen di barisan calon pemenang, superstar Portugal berusia 39 tahun tidak lagi menyumbangkan suaranya sejak 2022.
Secara hierarkis, dengan status kapten timnas, CR7 sebenarnya punya hak menjadi voter.
Namun, dalam tiga edisi terakhir dia memberikan jatah suara kepada deputinya, Pepe (2 kali) dan kini Bernardo Silva.
Khusus di FIFA Awards 2024, Silva sendiri tak mencantumkan nama Lionel Messi dalam pilihan 1-3.
Playmaker Manchester City itu memilih Rodri, Vinicius, dan Haaland.