Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Murid Valentino Rossi Terlalu Baik, Terungkap Bagnaia Dimarahi Bos Ducati Setelah Diam Saja Padahal Mau Ditabrak Martin

By Ardhianto Wahyu - Kamis, 19 Desember 2024 | 06:00 WIB
Pemenang Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia (kanan), mendapatkan ucapan selamat dari pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, setelah balapan MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Buriram, Buriram, 27 Oktober 2024. (LILLIAN SUWANRUMPHA/AFP)

BOLASPORT.COM - Reaksi panas manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, menjadi salah satu momen yang terungkap dalam kisah di balik layar dari perjuangan Francesco Bagnaia untuk menjadi juara dunia MotoGP 2024.

Ducati merilis video dokumenter bertajuk Dream On yang menangkap peristiwa di balik layar dari kiprah pembalap andalan mereka, Francesco Bagnaia, di tiga seri terakhir musim lalu.

Bagnaia harus merelakan mimpi mencetak hattrick gelar juara MotoGP pupus setelah tertinggal 5 poin dari Jorge Martin (Prima Pramac) di klasemen akhir.

Meski begitu, di tiga seri terakhir itu pula, anak didik Valentino Rossi tersebut menunjukkan ketangguhannya untuk selalu bangkit dari keterpurukan.

Pada GP Thailand, GP Malaysia, dan GP Valencia, Nuvola Rossa alias sang Awan Merah berhasil memenangi balapan utama setelah menghadapi ujian besar.

Pada episode pertama yang diunggah di kanal Youtube resmi Ducati pada Minggu (15/12/2024), Negeri Gajah Putih menjadi latar belakang ceritanya.

Bagnaia mampu memenangi balapan utama yang berlangsung dramatis karena diwarnai hujan. Itu menjadi kemenangan pertamanya di lintasan yang basah.

Namun, sehari sebelumnya, Bagnaia menghadapi tekanan karena Martin mampu menjauhkan selisih poin setelah mengasapinya saat sprint untuk finis kedua.

Kesuksesan Martin, rider tim satelit Ducati tetapi dipersenjatai motor baru, untuk mengungguli Bagnaia tidak terlepas dari kontroversi.

Baca Juga: Yamaha Resmi Rekrut Juara Dunia Ini sebagai Test Rider, Tugas Pertama Menanti di Shakedown Test MotoGP 2025

Selain dugaan pelanggaran batas trek, Martin melakukan manuver agresif kepada Bagnaia saat start hingga keduanya melebar di tikungan pertama.

Padahal Pecco mendapatkan modal bagus karena menjadi pole sitter. Akan tetapi, tekanan Martin di permulaan mengganggu ritmenya.

Setelah kembali disalip Martin di pertengahan balapan, Bagnaia tidak dapat memberikan perlawanan yang cukup untuk merebut kembali posisi kedua.

Melalui kamera tersembunyi, Tardozzi terlihat menasihati Pecco, sapaan akrab Bagnaia, untuk sedikit nakal saat balapan dan meladeni ajakan 'perang'.

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE.COM/DUCATI
Cuplikan episode pertama Dream On, video dokumenter yang mengisahkan tiga balapan terakhir Francesco Bagnaia pada MotoGP 2024.

"Pecco, Pecco, Pecco, hari ini, hari ini, hari ini, Martin punya keberanian untuk menjatuhkan kamu," kata Tardozzi berusaha memotong kalimat Bagnaia.

"Dia sudah mengambil posisi seperti ini di baris start (membuat gestur beriringan dengan kedua telapak tangan)."

"Dia sudah memutuskan bahwa dia akan mengganggu kamu. Dia melakukan apa yang harus dia lakukan. Itulah yang harus kamu lakukan besok."

Musim lalu Bagnaia kembali menunjukkan pendiriannya untuk memenangi balapan dengan kecepatannya sendiri. Ide meminta bantuan rekan setim pun ditolaknya setiap kali ditanya.

Di sisi lain, intrik-intrik lain juga bukan cuma sekali dipakai untuk memengaruhi hasil balapan. The Doctor selaku mentor Bagnaia pun dikenal karena kemampuannya dalam psywar.

Salah satu kemenangan Rossi yang paling terkenal di Lacuna Seca pada 2008 diraih dengan terus-terusan menekan Casey Stoner yang jauh lebih cepat, hingga nekat menyalip dari luar trek.

Calon rekan setim Bagnaia, Marc Marquez, pun demikian. Saat Honda mengalami krisis si Alien membuat frustrasi pembalap lain karena aksi towing di latihan bebas dan kualifikasi.

Marquez bahkan tidak malu untuk mengakui dirinya memang "bajingan di lintasan" dalam dokumenter All In untuk menunjukkan ambisinya yang besar.

Baca Juga: Titisan Marquez tapi Bukan Bajingan, Cerita Acosta Pilih Jatuh Sendiri daripada Jadi Petaka Pembalap Lain

Bagnaia sendiri lebih memilih menyoroti potensi pelanggaran batas trek Martin saat sprint. Meski begitu, tidak ada upaya protes secara formal dari Ducati kepada Race Direction.

Tardozzi, juga mantan pembalap, berharap Bagnaia tidak terlalu kaku dengan pendiriannya.

"Kamu tidak bisa terus-terusan menjadi seorang gentleman. Kamu tidak bisa karena orang-orang ini sedang menghajarmu," ucap Tardozzi lagi.

"Dia (Martin) mengincarmu di tikungan pertama. Dia sudah memutuskan bahwa dia akan melaju ke arahmu! Tidak ada keraguan soal itu!"

"Jadi kamu harus berhenti menjadi orang baik karena orang-orang ini akan menghancurkanmu berkeping-keping."

"Ayolah, ini belum berakhir sampai memang berakhir. Besok, kita harus berada di depannya," tandas Tardozzi sebelum keluar dari ruangan dengan raut wajah tegang.

Bagnaia akhirnya benar-benar berperang dengan Martin dalam duel yang terjadi di balapan utama MotoGP Malaysia.

Kedua pembalap salip-menyalip dengan agresif dan hampir bersenggolan dalam adu akselerasi di tiga lap pertama.

Bagnaia dapat mendominasi balapan setelah mengatasi perlawanan Martin. Episode kedua dari Dream On sudah rilis di kanal Youtube Ducati pada Rabu (18/12/2024).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P