Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fury belum menyerah. Di dua ronde terakhir, mau tidak mau dia harus lebih agresif atau bahkan mengejar KO karena terlihat kalah angka dari Usyk.
Fury tampil habis-habisan. Usyk tak mau kalah. Jual beli pukulan makin intens hingga pukulan overhand dari Usyk menjadi aksi penutup di laga kali ini.
Gagal membuat perbedaan saat dibutuhkan, Fury harus mengubur mimpi untuk menjadi juara dunia kelas berat lagi.
Padahal Fury bisa mencapai prestasi langka sebagai petinju kelas berat yang mampu menjadi juara dalam tiga waktu yang berbeda.
Hanya ada tiga petinju kelas berat yang pernah mencapainya yaitu Lennox Lewis, Evander Holyfield, dan ikon tinju, Muhammad Ali.
"(Menjadi juara kelas berat tiga kali) adalah grup yang eksklusif. Hanya yang kuat yang dapat bertahan," kata Lennox Lewis, dilansir dari BBC jelang pertarungan.
Di sisi lain, kemenangan Usyk membuka kembali kesempatan baginya untuk menjadi juara dunia sejati lagi karena dia mempertahankan tiga gelar mayor WBC, WBO, dan WBA.
Hanya tersisa satu sabuk lagi bagi Usyk untuk mengulangi pencapaian tak terbantahkan yaitu sabuk juara IBF yang dicopot darinya.
Gelar juara IBF saat ini dipegang oleh Daniel Dubois.
Dubois bukan sosok yang asing bagi Usyk. Sebab, petinju yang pernah disebut sebagai titisan Mike Tyson itu mampu memukul jatuh dirinya.
Dubois memukul jatuh Usyk pada ronde kelima dari pertarungan antara mereka untuk gelar juara WBA, IBF, WBO, dan IBO pada Agustus tahun lalu.
Hanya saja, pukulan telak Dubois tidak masuk hitungan karena dianggap mengenai area terlarang di bawah pinggang alias low blow.
Usyk akhirnya mampu bangkit untuk mengalahkan Dynamite Daniel Dubois dengan kemenangan KO pada ronde kesembilan.
Baca Juga: Mike Tyson Ungkap Berat Badannya Menyusut Sampai Nyaris Meninggal Dunia Demi Bertinju Lagi