Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Target Besar Pelatih Baru Tunggal Putri Indonesia, Tak Biarkan Gregoria Jadi Tulang Punggung Sendirian

By Wahid Fahrur Annas - Minggu, 22 Desember 2024 | 12:15 WIB
Dari kiri ke kanan, He Bing Jiao (China), An Se-young (Korea Selatan) dan Gregoria Mariska Tunjung di podium tunggal putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Senin (5/8/2024). (PBSI/BADMINTON PHOTO/MIKAEL ROPARS)

Aya Ohori (tunggal putri), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (ganda putra), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (ganda campuran) juga pernah dilatihnya.

"Bisa dipercaya kembali oleh PBSI, saya sangat bersyukur. Ini adalah tantangan baru bagi saya," kata Imam Tohari, dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub PB Djarum.

"Memang selama ini saya melatih tunggal putra di PB Djarum, tetapi ketika melatih di Jepang, saya sempat juga menangani tunggal putri, bahkan sektor ganda pun pernah saya pegang."

Sementara di PB Djarum, Imam sukses mengangkat prestasi pemain muda Moh Zaki Ubaidillah dan Richie Duta Richardo.

Imam mengakui karakter pemain tunggal dan putra dan putri tentunya berbeda. Namun, dia tak khawatir mengenai pendekatan ke Gregoria dkk nantinya.

"Karakter pemain tunggal putra dan putri pasti berbeda, jadi tugas saya adalah pendekatan lebih dalam dengan karakter masing-masing pemain," kata Imam.

"Kalau masalah teknik, saya rasa tidak ada masalah."

Imam memiliki target besar yang ingin dicapai bersama tunggal putri Indonesia. Dia menargetkan All England Open 2025 sebagai target jangka pendek.

"Target prestasi yang ingin dicapai oleh tim tunggal putri tentu ada," kata Imam.

"Dalam beberapa bulan ke depan, mungkin dua bulan dari sekarang, ada turnamen besar All England, lalu Kejuaraan Dunia, Asian Games 2026, dan target jangka panjang di Olimpiade 2028."