Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih baru tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, memiliki target besar jelang kembali ke Pelatnas pada tahun 2025.
Imam Tohari dipercaya menjabat sepagai kepala pelatih tunggal putri utama.
Setidaknya ada lima pemain tunggal putri yang berada di bawah tanggung jawab pelatih berusia 46 tahun itu.
Selain Gregoria Mariska Tunjung, ada Putri Kusuma Wardani, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi.
Imam yang sejak tahun 2016 dipercaya membina para pemain klub PB Djarum itu mengaku senang bisa kembali mendapatkan kepercayaan dari PBSI.
Diketahui, Imam pernah menjadi pelatih tunggal putra di pelatnas PBSI pada tahun 2013 hingga 2016 di era kepemimpinan Rexy Mainaky selaku Kepala Binpres.
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dipolesnya ketika masih remaja.
Sebelum itu, dia menjadi pelatih di klub bulu tangkis SMA di Jepang dan sukses mengorbitkan pemain-pemain top dari Negeri Sakura.
Baca Juga: 3 Nama Baru Diumumkan, Hong Kong Gerilya Bajak Pelatih Asal Malaysia
Mantan raja bulu tangkis, Kento Momota, adalah murid tersuksesnya di mana Imam menjadi saksi keberhasilan King Kento menjadi Juara Dunia Junior pada 2012.
Aya Ohori (tunggal putri), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (ganda putra), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (ganda campuran) juga pernah dilatihnya.
"Bisa dipercaya kembali oleh PBSI, saya sangat bersyukur. Ini adalah tantangan baru bagi saya," kata Imam Tohari, dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub PB Djarum.
"Memang selama ini saya melatih tunggal putra di PB Djarum, tetapi ketika melatih di Jepang, saya sempat juga menangani tunggal putri, bahkan sektor ganda pun pernah saya pegang."
Sementara di PB Djarum, Imam sukses mengangkat prestasi pemain muda Moh Zaki Ubaidillah dan Richie Duta Richardo.
Imam mengakui karakter pemain tunggal dan putra dan putri tentunya berbeda. Namun, dia tak khawatir mengenai pendekatan ke Gregoria dkk nantinya.
"Karakter pemain tunggal putra dan putri pasti berbeda, jadi tugas saya adalah pendekatan lebih dalam dengan karakter masing-masing pemain," kata Imam.
"Kalau masalah teknik, saya rasa tidak ada masalah."
Imam memiliki target besar yang ingin dicapai bersama tunggal putri Indonesia. Dia menargetkan All England Open 2025 sebagai target jangka pendek.
"Target prestasi yang ingin dicapai oleh tim tunggal putri tentu ada," kata Imam.
"Dalam beberapa bulan ke depan, mungkin dua bulan dari sekarang, ada turnamen besar All England, lalu Kejuaraan Dunia, Asian Games 2026, dan target jangka panjang di Olimpiade 2028."
"Selain itu, untuk World Tour yang bersifat berjenjang, hampir setiap bulan ada, dan kemenangan harus terus diupayakan."
"Harapannya, kami bisa meraih hasil terbaik di setiap turnamen yang diikuti," jelas Imam.
Lebih dari itu, Imam mengharapkan Gregoria tak lagi menjadi tulang punggung tunggal putri Merah Putih sendirian.
Jorji telah menjadi tunggal putri utama Indonesia sejak 2018, ketika usianya masih 19 tahun, hingga sekarang.
Dia menjadi satu-satunya pemain bulu tangkis Indonesia yang berhasil memenangkan medali.
Imam menargetkan setidaknya ada dua tunggal putri Indonesia yang mampu menembus ranking 10 besar dunia pada tahun 2025.
Saat ini ada Putri Kusuma Wardani yang menembus top 20 setelah merengkuh gelar juara di Korea Masters 2024.
"Selain itu, target saya tahun ini adalah menempatkan dua atau tiga tunggal putri yang masuk peringkat 10 besar dunia," pungkas Imam.
Baca Juga: Promosi Degradasi Pelatnas PBSI Tahap I - Rehan Naufal Kusharjanto Dicoret, Chico Aura Bertahan