Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, menyadari betul efek domino dari keputusan dia untuk mengungkap uneg-uneg tentang pelatnas Korea Selatan di momen besar.
Perselisihan antara An Se-young dengan pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) menciptakan pro dan kontra yang terus membesar bak bola salju.
Momen pengungkapan bobroknya sistem pelatnas BKA oleh An, dari penangan cedera hingga perundungan, masih dalam proses penyelidikan.
Berita terbaru menyebutkan bahwa BKA justru mengkambinghitamkan satu nama yaitu Kepala Pelatih Kim Hak-kyun yang dipecat.
Padahal, Kim baru resmi menjabat pada 2022.
Di sisi lain, ketua umum BKA, Kim Taek-kyu malah mau maju ke pemilihan lagi untuk posisi yang ditempatinya.
Baca Juga: Melejit di Bawah Didikan Nova Widianto, Ganda Campuran Malaysia Berani Target Tembus 10 Besar
Di tengah keributan yang terus memanas, An sendiri tidak luput dari keputusan yang telah dia ambil.
Dengan pelatihnya, Juara Olimpiade Paris 2024 sekaligus Juara Dunia yang baru berusia 22 tahun itu pun bersikap saling dingin saat pertandingan di Denmark Open 2024.
Selain itu, komentar pemain lain justru mengungkap hal-hal positif di pelatnas yang semuanya bertolak belakang dengan apa yang dikeluhkan An.
An juga pernah dianggap egois karena mencuri semua perhatian publik ke arahnya sendiri ketika atlet Korea lainnya juga berjuang di Olimpiade Paris 2024.
Sebab, An mengungkap borok-borok BKA setelah meraih medali emas Olimpiade.
Pemain kelahiran Gwangju itu tidak bermaksud membuat geger. Dia pun tidak menyangka dampaknya bisa sebesar sekarang.
Namun, dia menegaskan bahwa terlepas hasil apapun di Olimpiade, dia tetap akan bersuara di momen tersebut.
"Saya mengalami masa-masa sulit karena saya merasa saya sendiri yang angkat bicara tentang masalah ini," kata An Se-young kepada BWF, dikutip Bolasport dari Chosun.
"Tapi daripada menyebutnya sebagai masalah, saya pikir lebih tepat menyebutnya untuk memperbaiki bagian-bagian yang kurang, saya bertujuan untuk ke arah yang baik."
"Saya pun akan tetap mengungkapkannya terlepas dari apakah saya menang atau kalah (di final Olimpiade)."
"Sejujurnya saya tidak berpikir bahwa dampak dari kritik saya akan menjadi sebesar ini. Meski begitu, saya tidak menyesal."
"Saya bisa bangkit kembali dengan bantuan banyak orang," tegas An.
Karena membuat geger seantero Korea, bahkan hingga tingkat senator pemerintahan, An mengakui tidak bisa menikmati momen setelah menggapai impian menjadi peraih emas Olimpiade.
Jangankan disambut meriah, kepulangan An justru dibombardir dengan banyak kritik tajam.
Namun An paham bahwa ini adalah risiko besar yang harus dia hadapi. Mau tidak mau dia harus jadi game changer saat teman-teman dia memilih bungkam dan menormalisasi sesuatu yang salah.
"Setelah memenangkan medali emas di Olimpiade, alih-alih menerima banyak ucapan selamat, saya malah menerima banyak kritik," kata An.
"Agak sedih tapi ya saya sendiri yang menciptakan situasi itu, jadi saya baik-baik saja."
"Saat ini, yang ingin saya lakukan hanyalah menikmati dan bermain dengan sangat baik di setiap pertandingan serta menikmatinya."
"Saya ingin menjadi seorang legenda bulu tangkis."
Baca Juga: Misi Pelatih Baru Ganda Putri Lahirkan The Next Apriyani Rahayu dan Greysia Polii