Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebola voli putra asal Prancis, Earvin Ngapeth, akhirnya memutuskan tidak jadi memilih bermain di Indonesia pada tahun 2025.
Earvin Ngapeth sebelumnya pernah membela Jakarta Bhayangkara Presisi pada Kejuaraan Voli Asia antar Klub 2024.
Setelah itu, atlet berusia 33 tahun itu juga mengungkapkan bahwa ia mendapatkan tawaran untuk bermain di Indonesia, tepatnya pada Proliga 2025.
Indonesia menjadi salah satu negara yang disebut akan menjadi tujuannya untuk bermain pada bulan Januari 2025.
Ngapeth mengatakan bahwa ia berpeluang bisa bermain di Indonesia dalam wawancara ketika hadir di kanal radio Prancis, France-bleu pada bulan September lalu.
“Pemicunya adalah kesempatan yang muncul di depan mata saya adalah kejuaraan di Indonesia dan Qatar," kata Ngapeth.
"Keduanya dimulai pada bulan Januari," ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Gara-Gara Rival Megawati dari Thailand, Tim Lemah Bisa Jadi Ancaman Pink Spiders
Meski demikian, Ngapeth akhirnya tidak memilih calon dua negara tersebut untuk perjalanan kariernya.
Ngapeth mengumumkan bahwa ia akan bergabung bersama klub bola voli asal Turki, Fenerbahce.
Dia meninggalkan klub Alterna Stade Poitevin di Poltiers, Prancis untuk bergabung ke Fenerbahce.
"Saat ini ada kenyataan finansial dengan klub-klub besar Eropa. Di Prancis, sulit bagi klub untuk mempertahankan pemain atau membawanya kembali untuk satu musim penuh," kata Ngapeth, dilansir BolaSport.com dari Volleyball.it.
"Bagi saya, ini masalah hati. Poitiers adalah rumah saya. Di gym tempat saya bermain, ada keluarga dan kenangan masa kecil saya."
"Upaya besar dilakukan untuk membawa saya kembali ke sini, tapi kami punya kesepakatan dengan klub."
"Sejak awal jika ada kesempatan datang pada bulan Januari, saya akan pergi," ujar Ngapeth.
Ngapeth berambisi bahwa ia ingin terus mengasah kemampuannya dengan bermain di Eropa.
Pasalnya ia masih mengincar penampilannya pada Olimpiade Los Angeles 2028.
Ngapeth sendiri sudah mengoleksi dua medali emas Olimpiade setelah membawa timnas voli Prancis keluar sebagai kampiun pada edisi Tokyo dan Prancis.
Dia mengatakan bahwa ingin mengantarkan Prancis menjadi negara pertama yang meraih tiga medali emas secara berturut-turut pada divisi putra.
"Dalam jangka panjang, tujuannya adalah Olimpiade Los Angeles 2028."
"Hanya tiga tim yang meraih dua medali emas Olimpiade, tapi kami ingin menjadi yang pertama memenangkan tiga medali emas berturut-turut," ujarnya.
Sejauh ini, baru ada tiga negara yang berhasil memenangkan dua medali emas berturut-turut yakni Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Prancis.
"Dalam jang pendek, tujuan saya adalah Liga Champions, itu adalah gelar yang saya rindukan."
"Fenerbahce berpartisipasi di Liga Champions, jadi akan luar biasa jika memenanginya suatu hari nanti," ujar Ngapeth.
Baca Juga: Media Korea Ikut Respons Kepindahan Eks Red Sparks ke Indonesia pada Proliga 2025