Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemudian para calon atlet yang sudah diklasifikasikan melalui tahap Assestment, akan dikategorikan sebagai pelapis grade 2 dan grade 3.
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, menegaskan bahwa setiap kategori pelapis tersebut pun akan ditangani pelatih berbeda.
Para calon atlet akan dibina hingga sudah siap menjadi atlet dan diterjunkan ke pertandingan. Bila sudah terjaring, mereka akan dipusatkan menjalani latihan nasional di Pusat Pelatihan Paralimpiade Indonesia (PPPI) yang kini punya pelatnas baru di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah, dekat Gunung Lawu.
Gedung pelatnas baru NPC Indonesia itu rencananya akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada bulan Januari 2025 ini.
"Setiap daerah kami fasilitasi dana, saya ingin serius, 100 juta kami siapkan. Kumpulkan semua pemuda-pemudi difabel. Saya tidak percaya kalau tidak ada difabel di setiap provinsi," kata Senny.
"Biar kita yang turun ke bawah untuk menjaring pembibitan calon atlet. Sekarang persaingan olahraga semakin sengit, kalau tidak begini nanti kita tertinggal."
"Masa' medali emas paralimpiade Indonesia cuma 1, 2, itu malu-maluin. Oleh karena itu kami harus turun ke daerah, jika kami tidak erani, saya rasa tidakk mungkin kami busa dapat bibit calon atlet potensial.
"Nanti kita lihat postur tubuh sesuai kebutuhan atlet disabilitasnya," jelas Senny.
Pelatnas PPPI tersebut juga akan jadi persiapan para atlet disabilitas Indonesia pada ajang World Abilitysport Games 2025, di Jakarta, pada 10-21 September 2025 nanti.
"Ya, kita tahun ini akan ada pelatnas baru. Di snaa nanti sudah ada fasilitasnya. Akan diresmikan Pak Presiden Prabowo bulan ini. Nanti cabor-cabor yang akan dipertandingkan sudah siap untuk latihan di sana," sahut Rima.