Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kapten Persib Bandung, Marc Klok Buka-bukaan soal pengalamannya saat bermain di Timnas Indonesia saat diasuh Shin Tae-yong.
Marc Klok jadi salah satu nama pemain diaspora pertama yang dipanggil oleh Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
Pemain Persib tersebut merasakan debut perdananya pada 2022.
Klok juga berhasil mencatatkan 19 caps bersama Timnas Indonesia sampai 2024, semuanya di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Pemain 31 tahun tersebut bercerita kepada media asal Belanda soal pengalamannya di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Menurutnya, Shin Tae-yong adalah sosok diktator dalam tim.
"Dia benar-benar seorang diktator," ujar Klok kepada ESPN.
"Dan dia berdiri di atas kelompoknya," lanjutnya.
Namun, di sisi yang lain, dirinya jelas terkejut dengan kabar pemecatan Shin Tae-yong.
Marc Klok tetap menghormati semua pencapaian yang telah diraih oleh Shin Tae-yong selama lima tahun bersama Timnas Indonesia.
"Agak ambigu ya. Di satu sisi, negara ini memberikan pujian setinggi langit untuk Shin Tae-yong," ujar Klok.
"Yang telah berada di sana selama sekitar lima tahun."
"Pemecatannya mengejutkan publik tanah air."
"Dia telah mencapai sesuatu untuk pengembangan para pemain dan negara," lanjutnya.
Marc Klok buka-bukaan soal konflik dengan Shin Tae-yong selama di Timnas Indonesia.
Kapten Persib Bandung tersebut menyebut Shin Tae-yong sosok yang sulit untuk diajak diskusi.
Hal tersebut jadi awal dari pencoretannya dari skuad Timnas Indonesia.
"Kendala bahasa menjadi kendala pelatih nasional sebelumnya, yang membuat banyak pemain jengkel," ujar Klok.
"Itu menyebabkan ketegangan. Saya punya konflik dengan pelatih nasional sebelumnya."
"Kalau berdiskusi dengannya, Anda bisa mencoret nama Anda. Itu jalan keluar saya", kenang sang gelandang.
Masuknya Patrick Kluivert diharapkan bakal menjadi angin segar bagi Skuad Garuda.
Marc Klok berharap Kluivert dapat mengakomodasi semua latar belakang para pemain Timnas Indonesia dengan cara komunikasi yang tepat.
"Saat bermain sepak bola di Eropa, anda tidak banyak merasakan negara dan budayanya. Penting untuk menjadi jembatan itu," ujar Klok.
"Uluran tangan itu dibutuhkan, sedikit senioritas. Yang terpenting adalah bahwa itu benar-benar menjadi sebuah kelompok."
"Tidak masalah siapa yang bermain untuk klub terbesar," tutupnya.